Penelitian Analitik Observasional dengan Pendekatan Cross Sectional Di Praktik Swasta Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes di Surabaya Divisi Endokrin dan Metabolisme
Main Author: | HUWAINAN NISA NASUTION, 011418026306 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/83537/1/PPDS.IPD.%2013-19%20Nas%20h%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/83537/2/PPDS.IPD.%2013-19%20Nas%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/83537/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Magnesium diketahui berhubungan dengan resistensi insulin pada diabetes mellitus (DM) tipe 2 yang mengakibatkan percepatan perkembangan komplikasi pada DM tipe 2. Peran magnesium dalam sensitivitas insulin terletak pada autofosforilasi reseptor insulin β-subunit. Dalam keadaan hipomagnesemia, terjadi penurunan fosforilasi reseptor insulin yang mengarah pada peningkatan resistensi insulin. Metode: Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang menggunakan metformin ≥ 750 mg/hari selama minimal 3 minggu atau pioglitazon ≥ 15 mg/hari selama minimal 4 minggu. Pasien dilakukan telaah asupan nutrisi mengandung magnesium dengan food frequency questionare yang tervalidasi berdasarkan asupan nutrisi 3 hari terakhir oleh ahli gizi, kemudian dilakukan pemeriksaan kadar glukosa prandial, insulin puasa dan kadar magnesium serum. Kadar glukosa prandial dianalisa menggunakan Roche/Hitachi Cobas C System. Insulin puasa dianalisa menggunakan Elecsys and Cobas E Immunoassay Analyzers (ECLIA). Kadar magnesum serum dianalisa menggunakan Roche/Hitachi Cobas C 311/501 System. Hasil: Penelitian ini melibatkan 41 subjek pasien DM tipe 2. Rerata asupan nutrisi mengandung magnesium pada subjek penelitian masih rendah dengan rerata 207.2±90.5 mg/hari. Rerata kadar magnesium serum adalah 2.04±0.19 mg/dl. Median HOMA-IR adalah 3.10 (0.60-35.60). Terdapat hubungan antara kadar magnesium serum dengan resistensi insulin dengan nilai p 0,016 dan koefisien korelasi -0,375. Kesimpulan: Asupan nutrisi mengandung magnesium masih rendah dari yang direkomendasikan. Terdapat hubungan bermakna secara negatif antara kadar magnesium serum dengan resistensi insulin pada pasien DM tipe 2.