PERBANDINGAN OUTCOME ANTARA INJEKSI SPINAL DENGAN FISIOTERAPI PADA PASIEN CHRONIC LOW BACK PAIN
Main Author: | Deny Mory Aryawan, 011328126308 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/83507/1/PPDS.IOT.%2011-19%20Ary%20p%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/83507/2/PPDS.IOT.%2011-19%20Ary%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/83507/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Nyeri punggung adalah masalah yang sering dihadapi pada usia dewasa hingga orang tua dan penyebabnya bersifat multifaktorial. Injeksi spinal menggunakan Lidocaine 2% dosis 1 mL dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri nosiseptif pada sendi zygapophysial. Hampir semua program rehabilitasi yang sukses pada LBP melibatkan adanya olahraga aktif atau aktifitas yang ditingkatkan secara bertahap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan outcome antara injeksi lidokain pada rami posterior dan fisioterapi pada pasien chronic low back pain di RS Premier Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan prospektif dengan sampel pasien chronic low back pain yang menjalani terapi konservatif (rehabilitasi atau injeksi spinal). Evaluasi hasil terapi konservatif menggunakan skoring VAS, RMDQ, dan ODI dibandingkan antara pasien yang menjalani rehabilitasi saja dengan yang mendapatkan injeksi spinal. Selanjutnya data diolah dan dilakukan analisa menggunakan uji dependent t-test. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan data sejumlah 32 pasien terdiri dari 16 pasien yang mendapatkan terapi injeksi dan 16 pasien yang mendapatkan terapi rehabilitasi. Pasien dilakukan scoring pada kedua kelompok di rentang waktu 0 menit, 15 menit, 7 hari, 14 hari, dan 21 hari. Terdapat perbedaan yang signifikan pada rerata ODI score, RMDQ score, dan VAS score di kelompok yang mendapat terapi suntikan steroid serta pada kelompok pasien yang mendapat rehabilitasi pada hari 21 (p=<0,001). Diskusi: Pemberian terapi injeksi spinal memberikan outcome yang lebih baik hingga hari ke 21 pasca pemberian terapi.