NANOHIBRIDA CARBON NANODOTS–CuFe2O4 SEBAGAI KANDIDAT AGEN PENGONTRAS MRI DAN AGEN BIOIMAGING PADA SEL KANKER
Main Author: | DENIKA LIYAN NOR WIBOWO, 081714253014 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/83277/1/TK.%2010-19%20Wib%20n%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/83277/2/TK.%2010-19%20Wib%20n.pdf http://repository.unair.ac.id/83277/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis hibrida carbon nanodots–CuFe2O4–HA dengan perbandingan konsentrasi antara carbon nanodots–CuFe2O4 dengan HA (asam hialuronat) yaitu 1:4. Metode yang digunakan adalah ultrasonikasi menggunakan Ultrasonic Homogenizer dengan power 75% selama 2 menit. Proses ultrasonikasi menyebabkan terjadinya transfer fasa nanopartikel dari fasa organik yang menghasilkan hibrida 1:4 dengan diameter rata-rata 104 nm dan dapat larut dalam air. Analisis XRD dan FTIR menunjukkan bahwa hibrida 1:4 terdiri atas tiga komponen, yaitu carbon nanodots, nanopartikel CuFe2O4, dan HA. Hibrida 1:4 memiliki absorbansi maksimum pada panjang gelombang (λ) 275 nm dan memberikan emisi warna biru (λem=420 nm) pada panjang gelombang eksitasi 340 nm. Analisis spektroskopi Raman pada hibrida 1:4 menunjukkan puncak khas dari pita D dan pita G carbon nanodots pada Raman shift sebesar 1.386,36 dan 1.587,66 cm–1. Hibrida 1:4 memiliki sifat superparamagnetik dengan nilai magnetisasi jenuh (Ms) sebesar 0,63 emu/g dan dapat meningkatkan kontras positif pada T1-weighted image MRI. Analisis dengan mikroskop konfokal menggunakan sel HeLa menunjukkan bahwa hibrida 1:4 dapat berfluoresensi di dalam sitoplasma sel. Hasil uji stabilitas koloid menunjukkan bahwa hibrida 1:4 memiliki stabilitas yang baik pada berbagai kondisi fisiologis, yaitu stabil pada pH 3–10, suhu 30–100 ̊C, dan pada konsentrasi garam NaCl 0,10–0,30 M. Hibrida 1:4 juga bersifat non-toksik hingga konsentrasi 100 μg/mL, yang mengindikasikan bahwa hibrida 1:4 dapat diaplikasikan sebagai agen pengontras MRI sekaligus agen bioimaging pada sel kanker.