IDENTIFIKASI PENYAKIT VIRAL PADA BENIH Penaeus monodon DAN Litopenaeus vannamei DI BALAI KARANTINA IKAN KELAS I JUANDA, KECAMATAN SEMAMBUNG, KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMUR

Main Author: RACHMA WORO ANGGARANI, 060610032P
Format: Lainnya NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/83021/1/ABSTRAK_RACHMA%20WORO%20ANGGARANI.pdf
http://repository.unair.ac.id/83021/2/FULLTEXT_RACHMA%20WORO%20ANGGARANI.pdf
http://repository.unair.ac.id/83021/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penyakit merupakan salah satu faktor penting yang dapat meyebabkan kegagalan usaha budidaya perikanan. Salah satu agen penyakit yang paling berbahaya adalah virus karena penularan virus sangat cepat dan dapat mengakibatkan kematian massal bagi ikan maupun udang. Virus resisten terhadap senyawa bahan kimia tertentu atau antibiotic karena partikel virus (virion) didalam sel tubuh dilindungi oleh koagulasi protein plasma dan protein sel. Cara umum yang dilakukan untuk mencegah infeksi virus tersebut adalah deteksi dini dengan PCR. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan kerja dalam bidang virologi serta mengetahui hambatan atau permasalahan dalam teknik identifikasi virus pada benih udang. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan pada tanggal 11 Januari sampai 24 Februari 2010 di Balai Karantina Ikan I Juanda Jawa Timur. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode yang digunakan untuk mendeteksi virus adalah PCR yang merupakan teknik amplifikasi DNA sequen tertentu melalui tiga tapan yaitu ekstraksi asam nukleat, amplifikasi DNA dan Elektroforesisi. Balai Karantina Ikan I Juanda menerapkan metode PCR IQ 2000 TM yang diadopsi dari Farming IntelliGene Tech.