HUBUNGAN ANTARA SELF-COMPASSION DENGAN STRES PENGASUHAN PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Main Author: | TRI MILADUNKA ROHMAH, 111511133156 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/82458/1/Psi.%2089-19%20Roh%20h%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/82458/2/Psi.%2089-19%20Roh%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/82458/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Anak berkebutuhan khusus memiliki hambatan fisik dan mental yang dapat mengganggu atau menghalangi anak dalam melakukan kegiatan dengan selayaknya. Orang tua dari anak berkebutuhan khusus akan lebih mungkin menghadapi lebih banyak tuntutan dalam hal pengasuhan dibandingkan orang tua dari anak yang tidak memiliki kebutuhan khusus. Hal ini dapat menyebabkan orang tua mengalami stres pengasuhan. Self-compassion dapat menjadi salah satu strategi koping internal yang dapat membantu orang tua menghadapi stres dalam pengasuhan. Hal ini karena self-compassion merupakan sikap positif terhadap diri sendiri ketika mengalami situasi yang sulit. Penelitian ini dilakukan pada 64 subjek yang merupakan orang tua dari anak berkebutuhan khusus yang mengikuti kegiatan atau terdaftar di yayasan atau lembaga terapi khusus anak berkebutuhan khusus di Surabaya dan Kota Blitar. Pengukuran variabel self-compassion menggunakan skala Self-Compassion milik Neff (2003), sedangkan variabel stres pengasuhan diukur dengan skala Parenting Stress Index-Short Form (PSI-SF) milik Abidin (1995). Analisis data dilakukan dengan teknik statistik Pearson Correlation dengan bantuan SPSS versi 22 for Windows. Berdasarkan hasil analisis data, nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0,304 dan nilai signifikansi sebesar 0,015. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan positif dan signifikan, yang artinya semakin tinggi self-compassion, maka semakin tinggi stres pengasuhan.