CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA INTERAKSI IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH DI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Main Author: AYU ROSYIDA, 121511133050
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/82425/1/FS.BI.%2040-19%20Ros%20c%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/82425/2/FS.BI.%2040-19%20Ros%20c.pdf
http://repository.unair.ac.id/82425/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengkaji tentang “Campur Kode dan Alih Kode pada Interaksi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Trunojoyo Madura: Kajian Sosiolinguistik” ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan faktor penggunaan Campur Kode dan Alih Kode pada Interkasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Trunojoyo Madura pada situasi formal dan nonformal. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori Campur Kode dan Alih Kode oleh Hymes yang sering disebut dengan SPEAKING melalui delapan komponen tuturan. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode deskriptif kualitatif, adalah penelitian yang mengandalkan penguraian berupa kata dan kalimat, yang telah disusun dengan sistematis melalui penggambaran atau penjelasan keadaan objek yang sesuai dengan kondisi dan situasi ketika penelitian sedang dilakukan. Dalam proses penelitian telah ditemukan adanya penggunaan Campur Kode dan Alih Kode yang terjadi dalam dialog atau percakapan pada Interaksi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Trunojoyo Madura menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa Jawa, bahasa Madura merupakan bahasa sehari-hari serta sedikit bahasa Arab. Penggunaan Campur Kode dan Alih Kode banyak dilakukan oleh Komunitas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Trunojoyo Madura yang berasal dari Jawa maupun dari Madura saat berkomunikasi formal dan nonformal. Melalui data yang ada, pada saat situasi formal cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Tapi tidak menutup kemungkinan dicampur dengan bahasa Jawa. Sedangkan pada situasi nonformal penggunaan bahasa Jawa lebih dominan digunakan jika dibandingkan dengan bahasa Madura dan bahasa Arab. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, dari campur kode yaitu keakraban, maksud dan tujuan tertentu, kebanggaan dengan budaya asal dan pemertahanan bahasa. Sedangkan dari alih kode yaitu adanya pengaruh orang kedua dan penyesuaian diri terhadap bahasa penutur.