VARIASI BAHASA MAHASISWI UNIVERSITAS AIRLANGGA ASAL PULAU BAWEAN GRESIK: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
Main Author: | Rizki Ayu Rakhmawati, 121511133128 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/82354/1/FS.BI.%2024-19%20Rak%20v%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/82354/2/FS.BI.%2024-19%20Rak%20v.pdf http://repository.unair.ac.id/82354/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian yang berjudul “Variasi Bahasa Mahasiswi asal Pulau Bawean di Universitas Airlangga Surabaya : Kajian Sosiolinguistik” bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan bentuk variasi bahasa mahasiswi Universitas Airlangga yang berasal dari Pulau Bawean Gresik; (2) mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi variasi bahasa yang digunakan oleh mahasiswi asal Pulau Bawean Gresik di Universitas Airlangga Surabaya. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata secara akurat sesuai dengan situasi alamiah itu sendiri. Metode pengumpulan data dengan metode simak dan metode cakap. Dalam pelaksanaannya menggunakan teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam dan teknik catat berupa tuturan percakapan mahasiswi asal Bawean saat menempuh pendidikan di Universitas Airlangga Surabaya. Hasil dari analisis data dapat disimpulkan adanya bentuk penggunaan variasi bahasa campuran berdasarkan aspek leksikon dalam konteks formal dan konteks informal. Dalam konteks formal variasi bahasa cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Sedangkan, dalam konteks informal cenderung menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Adanya bentuk bunyi yang mengarah pada bahasa Jawa misalnya mare, nengkene, bennyak, kammes, dan petto. Bentuk variasi bahasa campuran terjadi antara bahasa Indonesia, bahasa dialek Bawean, bahasa Jawa, dan bahasa Madura. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang ditemukan dalam data yaitu faktor usia, faktor etnis yang berbeda, faktor keakraban, faktor saling menghormati dan faktor daerah asal.