RATIFIKASI TIONGKOK ATAS PERJANJIAN PARIS PADA KONFERENSI PERUBAHAN IKLIM 2015
Main Author: | ANANG FATHUR ROCHMAN, 071311233031 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/82029/1/ABSTRAK_Fis.HI.20%2019%20Roc%20r.pdf http://repository.unair.ac.id/82029/2/FULLTEXT_Fis.HI.20%2019%20Roc%20r.pdf http://repository.unair.ac.id/82029/3/JURNAL_Fis.HI.20%2019%20Roc%20r.pdf http://repository.unair.ac.id/82029/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berfokus pada latar belakang Tiongkok meratifikasi Perjanjian Paris 2015. Perjnjian Paris merupakan rezim perubahan iklim global yang menghimpun komitmen 171 negara sebagai pihak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca domestik sesuai dengan komitmen dalam INDC (Intended Nationally Determined Contribution) yang diserahkan kepada sekretariat perjanjian. Melihat Industri dan Perekonomian Tiongkok yang semakin maju ditambah fakta bahwa kondisi lingkungan di Tiongkok yang kurang baik akibat polusi dan pencemaran lingkungan menjadikan keputusan ratifikasi Tiongkok dipertanyakan. Keputusan ini bukan kecenderungan baru dalam kebijakan luar negeri Tiongkok dalam merespon perubahan iklim, namun yang mejadi unik adalah upaya Tiongkok dalam menyambut rezim perubahan iklim terlihat berbeda saat Perjanjian Paris sehingga penelitian ini berusaha menelusuri dan mengkaji faktor dominan yang menjadi latar belakang keputusan Tiongkok meratifikasi Perjanjian Paris. Selanjutnya, guna melihat latar belakang Tiongkok meratifikasi Perjanjian Paris peneliti menggunakan kerangka pemikiran Climate Governance, Perubahan Iklim dan kaitannya dengan Politik Luar Negeri suatu negara dan Green Economy yang dianalisis menggunakan metode kualitatif. Dari analisis data-data didapat bahwa alasan Tiongkok meratifikasi Perjanjian Paris karena dua faktor. Pertama, karena Tiongkok ingin menjadi Leader dalam rezim perubahan iklim global. Kedua, Tiongkok telah menuju kearah Green Economy sehingga proses dalam mitigasi perubahan iklim menjadi lebih mudah bagi Tiongkok dan perekonomian Tiongkok tetap dapat berkembang.