Daftar Isi:
  • ini bertujuan untuk menganalisis alasan dari ketidakberhasilan Uni Eropa dalam menangani krisis finansial di negara-negara anggotanya dengan mengambil studi kasus 4 negara dengan tingkat permasalahan ekonomi paling buruk di Uni Eropa yakni, Yunani, Italia Portugal dan Spanyol. Negara-negara anggota Uni Eropa mengalami krisis finansial dengan latar belakang yang berbeda-beda dan diperparah oleh kehadiran global financial crisis. Uni Eropa sebagai institusi memiliki kerangka khusus dalam memberi respon terhadap krisis finansial dan sebagai bentuk tanggungjawab dalam penanganan krisis. Formasi eksekusi penanganan krisis disebut Troika yakni kerjasama antara IMF, European Commission (EC) dan European Central Bank (ECB), di bawah Troika terdapat dua instrumen pendukung yakni Instrumen yang dimiliki Uni Eropa dalam menangani hutang dan krisis likuiditas yakni European Financial Stability Facility (EFSF) dan European Financial Stabilisation Mechanism (EFSM). Kondisi di negara-negara ini bahwa melihat bahwa hutang terhadap GDP di keempat negara masih terus meningkat hingga tahun 2016. Dengan mendasarkan pada teori coordination avalanches, negasi terhadap optimal control theory dan synchronization dalam coordination theory penulis menemukan 2 alasan terkait ketidakberhasilan penanganan krisis Uni Eropa. Pertama terdapat Mal-strategy karena penanganan diiberikan sebagai satu kesatuan program tanpa mengacu pada apa yang menjadi realitas ekonomi spesifik dalam domestik, yang memiliki distingsi yang tinggi masing-masingnya. Kedua yakni adanya inkonsistensi anggota-anggota Uni Eropa dengan Maastricht Treaty dibuktikan dengan pelanggaran pasal 104.