MOTIF DI BALIK PERSETUJUAN TIONGKOK TERHADAP PARIS AGREEMENT 2015: SEBAGAI PENGUATAN DAYA TARIK PRODUK SOLAR PHOTOVOLTAIC
Main Author: | PINAKA SWASTIRATU, 071511233038 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/82008/1/ABSTRAK_Fis.HI.05%2019%20Swa%20m.pdf http://repository.unair.ac.id/82008/2/FULLTEXT_Fis.HI.05%2019%20Swa%20m.pdf http://repository.unair.ac.id/82008/3/JURNAL_Fis.HI.05%2019%20Swa%20m.pdf http://repository.unair.ac.id/82008/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penulisan ini berfokus pada motif dibalik ratifikasi Tiongkok di bawah pemerintahan Xi Jinping pada Paris Agreement 2015. Keputusan Tiongkok untuk meratifikasi the Paris climate change agreement menjadi menarik, karena keputusan tersebut merupakan kecenderungan baru dalam kebijakan luar negeri Tiongkok menanggapi perubahan iklim, mengingat negara tersebut enggan untuk meratifikasi Protokol Kyoto. Kebijakan lingkungan merupakan pendekatan yang digunakan sebagai intrumen untuk menganalisis penulisan ini. Pilihan kebijakan lingkungan dipengaruhi oleh keragaman motif. Melalui pendekatan tersebut, penulis menemukan bahwa terdapat motif selain motif lingkungan, yaitu ekonomi politik. Cara untuk menilai terdapat motif ekonomi politik, dapat dilihat dengan penelusuran terhadap kebijakan, insentif, dan keseriusan Tiongkok dalam mengejar ekonomi. Pertumbuhan eksponensial dalam perkembangan solar PV Tiongkok, merefleksikan keseriusan Tiongkok dalam pengembangkan solar photovoltaic (PV), selain itu Tiongkok juga melakukan berbagai upaya dukungan melalui kebijakan-kebijakannya dalam mengembangkan solar PV. Ketika negara meyetujui Paris Agreement, energi terbarukan seperti, solar photovoltaic menjadi dasar bagi target pengurangan karbon yang diberlakukan pada masing-masing pihak yang telah meratifikasi Paris Agreement. Target pengembangan energi non-fosil sejalan dengan bisnis pengembangan solar PV yang dijalankan oleh Tiongkok saat ini. Sehingga, bentuk dari motif ekonomi politik tersebut adalah Tiongkok memaksimalkan dukungan politiknya melalui kebijakan untuk meratifikasi Paris Agreement. Dukungan politik tersebut dilandasi oleh tujuan ekonomi, yakni untuk menguatkan daya tarik industri solar PV. Penulis kemudian menyimpulkan bahwa ketika Tiongkok meratifikasi Paris Agreement, maka terdapat peluang untuk menguatkan daya tarik produk PV, karena perdagangan solar PV merupakan salah satu perdagangan yang menjanjikan terutama dalam mencapai tujuan dari Paris Agreement.