KONFLIK BATIN TOKOH PIPIN DALAM NOVEL KETIKA LAMPU BERWARNA MERAH KARYA HAMSAD RANGKUTI: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

Main Author: ASTRI RIZKY ARDINA, 121411131055
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/81835/1/FS.BI.%2017-19%20Ard%20k%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/81835/2/FS.BI.%2017-19%20Ard%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/81835/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Pipin dalam Novel Ketika Lampu Berwarna Merah Karya Hamsad Rangkuti Kajian Psikologi Sastra” ini bertujuan untuk mengetahui konflik batin yang dialami oleh tokoh Pipin serta mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan konflik batin pada tokoh Pipin dalam novel Ketika Lampu Berwarna Merah karya Hamsad Rangkuti. Analisis dimulai dengan menggunakan teori Robert Stanton yang meliputi tema, karakter, alur, sudut pandang, latar tempat, dan latar waktu untuk mengetahui interaksi yang terjalin antara tokoh Pipin dengan tokoh yang lain sehingga memunculkan konflik batin dalam dirinya. Untuk menganalisis konflik batin, penulis menggunakan teori Sigmund Freud dalam kajian psikologi sastra. Teori ini dapat memberikan gambaran konflik batin yang dialami tokoh Pipin. Konflik tersebut dipengaruhi dua faktor yaitu, yaitu faktor internal dan eksternal.Kedua faktor tersebut mengakibatkan tekanan batin yang dimiliki Pipin.Pipin merasakan kebimbangan untuk memilih salah satu dari dua pilihan. Hasil penelitian ini menunjukkan masalah yang ada dalam diri Pipin. Perasaan kecewa, kesal, dan sedih membuat Pipin merasa bersalah dengan hal-hal yang dia lakukan.Tidak hanya hal itu, sikap dan perilaku Pipin terhadap lingkungan sekitarnya, termasuk keluarga dan teman-temannya, membuat struktur kepribadiannya terganggu. Hal itu membuat ia tidak bisa mengambil keputusan dengan baik, Pada akhirnya, Pipin mengalami kebimbangan terhadap sebuah pilihan yang ia hadapi.