PEMBERIAN VITAMIN C DAN UBIQUINONE TIDAK BERBEDA DALAM MENURUNKAN INDEKS FRAGMENTASI DNA SPERMATOZOA PADA LAKI-LAKI INFERTIL
Main Author: | AYANG HALIM, 011528216302 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/81750/1/TA.%2004-19%20Hal%20p%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81750/2/TA.%2004-19%20Hal%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/81750/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian antioksidan Vitamin C dan Ubiquinone dalam menurunkan indeks fragmentasi DNA spermatozoa pada laki-laki infertil. Desain: Jenis penelitian ini adalah uji klinis eksperimental murni dengan menggunakan rancangan penelitian pre and posttest control group design. Metode: Pada penelitian ini terkumpul 20 orang pasien, dengan jumlah sampel sebesar (n) 30 sampel. Pemberian perlakuan dibagi menjadi 3, yaitu kelompok Vitamin C dan Ubiquinone (A), kelompok Vitamin C dan Plasebo (B), serta kelompok Ubiquinone dan Plasebo (C), dimana masing-masing perlakuan diberikan selama 35 hari. Setelah selesai, sampel kelompok B menjalani wash out selama 14 hari, dan setelahnya diberi perlakuan sebagai kelompok C. Semen masing-masing sampel diperiksa indeks fragmentasi DNA spermatozoa sebelum dan setelah perlakuan. Hasil: Kelompok perlakuan Vitamin C menunjukkan penurunan indeks fragmentasi DNA spermatozoa yang bermakna secara statistik (p = 0,047). Pada kelompok Ubiquinone serta kelompok kombinasi Vitamin C dan Ubiquinone didapatkan indeks fragmentasi DNA spermatozoa yang cenderung menurun, namun tidak bermakna secara statistik Kesimpulan: Pemberian Vitamin C 1000 mg oral setiap hari selama 35 hari mampu menurunkan indeks fragmentasi DNA spermatozoa dan dapat digunakan sebagai tata laksana infertilitas laki-laki terutama pada kasus dengan kecurigaan adanya stres oksidatif atau fragmentasi DNA spermatozoa sebagai salah satu etiologinya.