FAKTOR RISIKO INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN RAWAT INAP Penelitian Observasional Analitik Cross-Sectional

Main Author: HADIATI SETYORINI, 011228026306
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/81739/1/PPDS.IPD.%2005-19%20Set%20f%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/81739/2/PPDS.IPD.%2005-19%20Set%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/81739/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: ISK merupakan infeksi yang paling sering terjadi dengan derajat keparahan yang bervariasi. Penyakit ini terutama akan memiliki tingkat keparahan dan mortalitas yang tinggi pada pasien dengan faktor risiko tertentu. Identifikasi faktor risiko ini penting sehingga pencegahan dan penanganan yang lebih agresif dapat dilakukan. Tujuan: Menganalisis seberapa besar faktor risiko seperti kater urin, batu saluran kemih, DM, jenis kelamin, dan usia dalam menimbulkan kejadian ISK di ruang rawat inap Departemen Penyakit Dalam RS Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Secara observasional cross sectional, dilakukan pengamatan terhadap pasien rawat inap yang menderita ISK. Secara konsekutif, dari data rekam medis 285 subjek yang dirawat yang menjalani pemeriksaan urin lengkap, dicatat faktor risiko yang diderita serta hasil kultur urin apabila pasien dicurigai menderita ISK. Pasien yang mengkonsumsi imunosupresan serta menderita obstruksi saluran kemih oleh karena selain batu saluran kemih dieksklusi. Faktor risiko penggunaan kateter urin, batu saluran kemih, DM, jenis kelamin, dan usia dianalisis bivariat, lalu yang memiliki p<0.25 dimasukkan analisis multivariat. Hasil: Dari 285 subjek, median umur 55 tahun, mayoritas subjek adalah perempuan sebanyak 56.49%, didapatkan 92 hasil kultur urin positif dengan bakteri penyebab ISK terbanyak adalah E. coli (41.3%). Dari analisis bivariat, didapatkan PR 1.440 (95% CI 1.013 – 2.046, p=0.046) untuk usia lebih dari sama dengan 61 tahun. Dari hasil analisis multivariat didapatkan OR 4.191 (95% CI 2.251-7.805, p=0.000) untuk kateter urin dan OR 3.894 (95% CI 1.568-9.560, p=0.003) untuk batu saluran kemih. Sedangkan diabetes melitus dan jenis kelamin tidak memberikan hasil yang bermakna. Kesimpulan: Penggunaan kateter urin dan batu saluran kemih merupakan faktor risiko terjadinya ISK pada pasien rawat inap di bangsal Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS Dr.Soetomo Surabaya, namun DM tidak memiliki kemaknaan secara statistik.