PENGARUH TEKNIK DESELULARISASI TERHADAP KADAR KOLAGEN TIPE II DAN POROSITAS MATRIKS CARTILAGE BOVINE SCAFFOLD

Main Author: Ika Benny Kartika Sari, 011181206
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/81736/1/PPDS.IOT.%2004-19%20Sar%20p%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/81736/2/PPDS.IOT.%2004-19%20Sar%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/81736/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Pendahuluan : Tulang rawan sendi orang dewasa memiliki kemampuan perbaikan jaringan yang terbatas apabila terjadi kerusakan. Rekayasa jaringan berbasis stem sel saat ini telah menjadi alternatif terapi untuk pengobatan kerusakan tulang rawan sendi. Penggunaan jaringan yang mengalami deselularisasi memberikan hasil yang menjanjikan dalam rekayasa jaringan. Penelitian ini berusaha memformulasikan scaffold yang lebih optimal dengan teknik deselularisasi untuk menjawab kebutuhan scaffold yang bisa digunakan dalam tissue enginering pada kerusakan tulang rawan sendi. Metode : Penelitian laboratoris eksperimental ini menggunakan scaffold tulang rawan bovine yang dilakukan deselularisasi menggunakan teknik physical, kimiawi, dan enzimatik dengan variasi waktu dan konsentrasi yang berbeda-beda, kemudian dilakukan pengukuran konsentrasi kolagen tipe II dengan metode imunohistokimia dan evaluasi ukuran porositas dengan mikroskop elektron. Hasil : Pada preparat dengan konsentrasi tertinggi dan waktu perendaman terlama yakni SDS 5% selama 72 jam, proses deselularisasi terjadi secara sempurna. Didapatkan kandungan kolagen tipe II dengan konsentrasi yang signifikan lebih tinggi dibandingkan kontrol dan preparat lainnya, serta memiliki porositas yang saling berhubungan dalam ukuran besar. Diskusi : Konsentrasi kolagen tipe II yang tinggi dan diameter porus yang besar setelah proses deselularisasi pada cartilage bovine scaffold menegaskan bahwa scaffold ini masih memiliki biochemical cues yang cukup optimal sehingga dapat menjadi kerangka mekanik dan lingkunan stem sel yang baik dalam upaya memperbaiki kerusakan tulang rawan. Diharapkan hasil ini menjadi standar baku pembuatan deselularisasi cartilage bovine scaffold.