HUBUNGAN MEMBRAN AMNION KERING SEBAGAI PEMBALUT BIOLOGIS DALAM MELINDUNGI ANASTOMOSIS KOLON DENGAN KONDISI INFEKSI INTRAPERITONEAL DITINJAU DARI PENGUKURAN KADAR HYDROXYPROLIN JARINGAN (STUDI PADA TIKUS WISTAR)

Main Author: Airlangga Witra Nanda Abdillah, 011218076303
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/81725/1/PPDS.IB.%2002-19%20Abd%20h%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/81725/2/PPDS.IB.%2002-19%20Abd%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/81725/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Anastomosis kolon merupakan salah satu tindakan yang sering dilakukan ahli bedah umum. Keputusan dilakukannya anastomosis pada peritonitis bakterial masih kontroversial. Peritonitis dianggap sebagai kontraindikasi dilakukan anastomosis. Peritonitis menyebabkan menurunnya jumlah kolagen pada anastomosis usus disebabkan oleh kolagenase bakteri dalam peritoneum atau kolagenase netrofil yang berasal dari peningkatan reaksi inflamasi selama peritonitis. Dibutuhkan bahan yang dapat meningkatkan penyembuhan usus. Membran amnion kering dapat membantu proses epitelisasi dan penyembuhan luka. Tujuan : Mengetahui efek membran amnion kering pada anastomosis kolon tikus dalam kondisi infeksi intraperitoneal Metode : 40 tikus wistar digunakan dalam penelitian ini. Semua tikus dilakukan Caecal Ligation Puncture untuk membuat peritonitis bakterial. 20 tikus sebagai kelompok kontrol dan 20 tikus sebagai kelompok perlakuan dengan membran amnion. Semua kelompok dilakukan reseksi dan anastomosis kolon kiri. Pada kelompok perlakuan ditambahkan balutan membran amnion kering pada anastomosis. Semua tikus dikorbankan pada hari ke-7 paska operasi. Hasil keluaran : jumlah kolagen yang diukur melalui kadar hydroxyprolin jaringan anastomosis usus. Hasil : Kadar hydroxyprolin jaringan anastomosis lebih tinggi signifikan pada kelompok dengan membran amnion kering dibandingkan dengan kelompok tanpa membran amnion kering (p<0.05). Kesimpulan : Penelitian ini membuktikan bahwa membalut anastomosis kolon dengan membran amnion kering secara signifikan mampu mencegah efek merugikan dari infeksi intraperitoneal, memberikan anastomosis yang lebih kuat, dan lebih aman dibandingkan jahitan primer.