AMUKAN SI JAGO MERAH: KEBAKARAN HUTAN DI MOJOKERTO (1890-1939)

Main Author: ERIYANO WEMPY GILARSI, 121511433002
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/81687/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/81687/2/Full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/81687/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas tentang kebakaran hutan di Mojokerto tahun 1890-1939. Kebakaran hutan menjadi masalah serius pada masa kolonial, terutama setelah hutan mengalami degradasi akibat berlakunya Sistem Tanam Paksa. Hutan yang ada di Mojokerto menjadi salah satu hutan yang seringkali dilanda kebakaran. Dengan menggunakan metode sejarah, maka penulis berupaya menganalisis penyebab, dampak, dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda beserta masyarakat dalam menangani terjadinya kebakaran hutan di Mojokerto. Data yang dipakai dalam penilitian ini berasal dari berbagai publikasi resmi pemerintah kolonial, surat kabar yang terbit pada masa kolonial, buku, jurnal, dan skripsi. Kebakaran hutan di Mojokerto ini memiliki penyebab yang kurang lebih sama dengan yang ada di tempat lain, yaitu terjadi karena aktivitas berburu, penggembalaan ternak, perladangan, dan pembukaan lahan oleh pemerintah. Kerugian ekonomis dan hidrologis akibat kebakaran ini berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat dan industri yang bergantung pada hutan. Selain reboisasi, tindakan pemadaman adalah upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kebakaran. Dibuatnya satuan khusus bernama De Bosch-brandweer merupakan cerminan dari upaya tersebut. Namun karena kebakaran hutan ini terus berulang, maka muncul suatu upaya pencegahan seperti memperbaiki undang-undang yang mengatur aktivitas di dalam hutan, termasuk pembuatan jalur bebas api “gordel weg”.