TENTARA MANUNGGAL MEMBANGUN DESA DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN GRESIK
Main Author: | HENDRO SETYADI, 091624453004 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/81087/1/THPb.%2001-19%20Set%20t%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81087/2/THPb.%2001-19%20Set%20t.pdf http://repository.unair.ac.id/81087/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Selaras dengan pembangunan nasional dan pembangunan regional Provinsi Jawa Timur, ketahanan pangan juga menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Gresik. Kompleksitas pembangunan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan dengan pelbagai kendala yang dihadapi membutuhkan pendekatan lintas sektoral dan kerjasama pelaku pembangunan secara partisipatif baik di tingkat nasional, regional, hingga daerah kabupaten/kota. Penyelenggaraan pangan secara berkelanjutan merupakan kebijakan multidimensi yang membutuhkan pendekatan strategi secara inklusif. Keterlibatan TNI-AD (Angkatan Darat) dalam mendukung prioritas pembangunan nasional untuk mencapai swasembada pangan didorong oleh Presiden Republik Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis prinsip-prinsip ketahanan pangan nasional dan regional di Indonesia dan bentuk kerja sama dan implementasi "TNI Manunggal Membangun Desa" untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Gresik. Penelitian ini bersifat observasional melalui forum diskusi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pelaksanaan program “TNI Manunggal Membangun Desa” sejak 2012 telah dicapai pembangunan yang mendukung ketahanan pangan seperti pengembangan embung desa, lumbung desa, jalan pertanian, irigasi pertanian, dan infrastruktur pendukung lainnya untuk memberdayakan masyarakat di pengelolaan pertanian pangan utama. Meskipun telah memberikan kontribusi nyata tetapi implementasi program menemui berbagai kendala dalam mewujudkan ketahanan pangan sepenuhnya.