PERBANDINGAN NILAI TES ONE LEG STANCE PADA LATIHAN TREADMILL INTENSITAS SEDANG DENGAN PENINGKATAN KECEPATAN DAN INKLINASI BERTAHAP PADA LAKI-LAKI MUDA SEHAT TIDAK TERLATIH
Main Author: | Stephanie Theodora Yulinda, dr, 011418166303 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/81059/1/PPDS.IFR.04-19%20yul%20p%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81059/2/PPDS.IFR.04-19%20yul%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/81059/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Kejadian jatuh pada orang tua dan muda dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Kejadian jatuh orang muda antara usia 20-45 tahun mencapai 18% dari populasi, pada usia paruh baya 45-65 tahun mencapai 21%, sedangkan pada orang tua dengan usia lebih dari 65 tahun kejadian jatuh mencapai 35%. Kejadian jatuh dapat disebabkan oleh gangguan keseimbangan. Pada orang dengan usia muda didapati adanya gangguan keseimbangan tersembunyi. Keseimbangan dipengaruhi oleh sistem sistem neurologi, muskuloskeletal dan lingkungan dengan koordinasi dari organ visual, vestibuler, dan proprioseptif. Latihan treadmill merupakan latihan aerobik yang biasanya digunakan untuk meningkatkan fungsi kardiopulmoner tanpa melihat sisi dinamis dari pengontrolan keseimbangan. Menurut beberapa literatur, latihan treadmill yang terdiri dengan meningkatkan kecepatan dan inklinasi dapat menjadi latihan keseimbangan dinamik yang meningkatkan nilai tes one leg stance (OLS) dan tes raih fungsional. Tes one leg stance menggambarkan fungsi keseimbangan statik dengan mengaktivasi kontrol motorik yang menunjukkan fungsi organ proprioseptif. Tes one leg stance dilakukan dengan menutup mata dan menyilangkan kedua ekstremitas atas di dada. Mekanisme perbaikan keseimbangan yang terjadi pada latihan treadmill adalah melalui aktivitas Brain derived neurotrophic factor (BDNF).