IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER KALUS SIRIH HITAM (Piper betle L. var Nigra) DENGAN PEMBERIAN KOMBINASI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH INDOLE-3-ACETIC-ACID, KINETIN, DAN BENZYL AMINO PURIN

Main Author: NURUL SOFI AMALIA, 081411431042
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/81038/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/81038/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/81038/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Sirih hitam (Piper betle L. var Nigra) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang berpotensi untuk dikembangkan dengan metode kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi zat pengatur tumbuh IAA, BAP, kinetin terhadap morfologi dan senyawa metabolit sekunder kalus Sirih hitam (Piper betle L. var Nigra). Penelitian ini bersifat deskriptif eksperimental. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif (morfologi kalus termasuk tekstur dan warna kalus) dan data kuantitatif (jumlah senyawa metabolit sekunder pada analisis GCMS). Eksplan daun dari sirih hitam (Piper betle L. var Nigra) diinduksi dengan pemberian media MS dengan 4 konsentrasi dan kombinasi (I1,0K1,0; I1,0K1,5; I1B1,5; I0,5B0,5). Pengamatan mengenai morfologi kalus dilakukan hingga kalus berumur 8 minggu. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari ke-4 kombinasi dan konsentrasi zat pengatur tumbuh menghasilkan tekstur kalus kompak, sedangkan warna kalus menunjukkan hasil yang beragam yaitu putih, putih kekuningan, dan coklat. Simplisia dari kalus sirih hitam di maserasi menggunakan pelarut metanol dan di identifikasi menggunakan Gas Chromatography Mass Spectra (GCMS). Analisis GCMS menggunakan tipe Agilent 19091S-105. Identifikasi senyawa metabolit sekunder dilakukan berdasarkan perbandingan spektrum massa menggunakan pustaka WILEY versi 8.0. Senyawa metabolit sekunder dengan presentase tertinggi terdapat pada masing- masing perlakuan yaitu senyawa gamma sitosterol (14,88%) pada perlakuan I1,0K1,0 ; senyawa 14-Beta H Pregna (15,94%) pada perlakuan I1,0K1,5 serta senyawa beta-d-glucopyranoside (15,54%) pada perlakuan I0,5B0,5; dan senyawa beta-d-glucopyranoside (5,63%) pada perlakuan I1,0 B1,5.