DETERMINAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA (KB) PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PENYAKIT KRONIS DI KABUPATEN BOJONEGORO
Main Author: | ITA MUSTOFA RINI, 101611123098 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/80779/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/80779/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/80779/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Unmet need Keluarga Berencana (KB) pada pasangan Usia Subur (PUS) dengan penyakit kronik perlu mendapatkan perhatian yang serius. Terjadinya kehamilan, kelahiran dan nifas pada PUS dengan penyakit kronik akibat unmet need KB memiliki resiko yang lebih besar untuk terjadinya kesakitan bahkan kematian ibu. Angka unmet need KB masih mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun baik yang terjadi di Indonesia, di Jawa Timur maupun di Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap unmet need KB pada PUS dengan penyakit kronik di Kabupaten Bojonegoro. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian analitik yang pengambilan datanya menggunakan metode survei dan wawancara melalui penyebaran kuesioner dengan pendekatan cross sectional. Wawancara dilaksanakan pada 74 PUS dengan penyakit kronik. Subjek ditarik dari populasi dengan cara Random Sampling. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang variabel yang diteliti. Variabel bebas pada penelitian ini meliputi variabel demografi, variabel sosio ekonomi dan variabel terdekat penentu terjadinya unmet need KB. Variabel demografi terdiri dari umur, jumlah anak hidup yang telah dimiliki, jumlah anak yang diinginkan selama menikah. Variabel sosio ekonomi terdiri dari tingkat pendidikan, status pekerjaan, kesenjangan tingkat pendidikan antara suami istri, informasi KB dan kunjungan petugas kesehatan. Variabel penentu terdekat terjadinya unmet need KB terdiri dari tingkat pengetahuan, sikap terhadap keikutsertaan KB, persetujuan pasangan dan diskusi bersama dengan pasangan mengenai KB. Prevalensi unmet need KB yang ditemukan pada penelitian ini sebesar 59,5%. Pengujian terhadap faktor yang berpengaruh terhadap kejadian unmet need KB yang dilakukan dengan menggunakan regresi logistik biner, ordinal dan multinomial menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat pengetahuan yang berpengaruh terhadap unmet need KB pada PUS dengan penyakit kronik. Demikian juga kunjungan yang dilakukan oleh petugas mempengaruhi pelaksanaan diskusi pada PUS mengenai KB yang berpengaruh terhadap unmet need KB pada PUS dengan penyakit kronik. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah faktor tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, kunjungan petugas kesehata dan pelaksanaan diskusi mengenai KB mempunyai pengaruh bermakna terhadap kejadian unmet need KB pada PUS dengan penyakit kronik di Kabupaten Bojonegoro.