METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) UNTUK ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KASUS TUBERKULOSIS ANAK DI PROVINSI JAWA TIMUR
Main Author: | NURIA, 101611123008 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/80778/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/80778/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/80778/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Analisis regresi adalah alat yang digunakan untuk menaksir bentuk tertentu dari hubungan antar variabel. Analisis regresi linier umumnya menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam metode OLS, yaitu error berdistribusi normal, tidak ada multikolinieritas, tidak ada autokorelasi, dan homoskedastisitas. Apabila asumsi homoskedastisitas dan non autokorelasi dari error tidak terpenuhi, maka metode OLS tidak dapat menggambarkan hubungan yang sebenarnya antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk mengatasi hal tersebut dapat digunakan metode Geographically Weighted Regression (GWR). Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap faktor yang berpengaruh terhadap kasus tuberkulosis anak di Provinsi Jawa Timur menggunakan metode Geographically Weighted Regression (GWR). Penelitian ini menerapkan metode GWR untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap jumlah kasus tuberkulosis anak di Provinsi Jawa Timur. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang telah dipublikasikan. Variabel bebas yang diteliti meliputi kepadatan penduduk (X1), persentase rumah sehat (X2), persentase RT ber-PHBS (X3), jumlah balita gizi buruk (X4), dan persentase cakupan imunisasi BCG (X5). Pemodelan dengan GWR menghasilkan 2 faktor yang berpengaruh terhadap tuberkulosis anak di Jawa Timur, yaitu yaitu kepadatan penduduk (X1) dan jumlah balita gizi buruk (X4) dengan R2 sebesar 25,78%. Berdasarkan faktor yang berpengaruh, Wilayah Jawa Timur dapat dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan wilayah yang tidak memiliki faktor yang berpengaruh terhadap tuberkulosis anak. Kelompok kedua adalah wilayah yang memiliki 1 faktor yang berpengaruh terhadap tuberkulosis anak, yaitu kepadatan penduduk (X1). Kelompok ketiga adalah wilayah yang memiliki dua faktor yang berpengaruh terhadap tuberkulosis anak, yaitu kepadatan penduduk (X1) dan jumlah balita gizi buruk (X4). Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat 2 faktor yang berpengaruh terhadap jumlah kasus tuberkulosis anak di Provinsi Jawa Timur, yaitu kepadatan penduduk (X1) dan jumlah balita gizi buruk (X4). Pemodelan dengan GWR menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap jumlah kasus tuberkulosis anak di Provinsi Jawa Timur bervariasi antar kabupaten/kota. Peneliti menyarankan untuk menggunakan data yang berupa persentase untuk seluruh variabel yang diteliti sehingga dapat merepresentasikan keadaan keseluruhan untuk keadaan lokasi yang diteliti.