PEMBERDAYAAN PENGRAJIN PATUNG BATU DI DESA WATESUMPAK KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO

Main Author: Briyantoro Eko Yudianto, 091624253011
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/80768/1/Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/80768/2/TPS%2001%2009%20Yud%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/80768/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh para pengrajin secara lebih mendalam, mengetahui kualitas SDM para pengrajin secara lebih komprehensif, menganalisis tantangan atau hambatan yang muncul dalam menghadapi persaingan usaha, serta merekomendasikanrancangan strategi atau model pemberdayaan kepada para pengrajin. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pemberdayaan masyarakat yang merujuk pada aksi bersama untuk memperbaiki kualitas hidup dalam sebuah masyarakat, serta memperbaiki hubungan antara organisasi-organisasi masyarakat. Pemberdayaan mensyaratkan adanya keterlibatan dengan pihak lain untuk mencapai tujuan, serta adanya upaya untuk memperoleh akses terhadap sumber daya yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data berasal dari data-data primer berupa hasil wawancara dan observasi. Wawancara telah dilakukan terhadap delapan narasumber dengan menggunakan teknik wawancara semistruktur. Sumber data sekunder juga digunakan dalam penelitian ini, seperti data-data statistik, tesis, dan dokumen resmi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pemberdayaan bagi pengrajin patung batu di Desa Watesumpak mencakup banyak aspek. Pemasaran, promosi, permodalan, networking, dan regenerasi setidaknya menjadi aspek-aspek utama yang perlu mendapat perhatian lebih dalam upaya pemberdayaan karena berhubungan erat dengan permasalahan utama yang dihadapi oleh para pengrajin. Langkah-langkah pemberdayaan yang diambil pun memerlukan kerja sama antara banyak pihak, seperti pemerintah, pihak swasta, masyarakat, dan para pengrajin itu sendiri.