ANALISIS PENGARUH KEMAMPUAN MEMBAYAR, KEMAUAN MEMBAYAR, PATIENT RELATED REASONS, DAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP KEJADIAN PULANG PAKSA (Studi di Unit Rawat Inap RS dr. Suyudi Paciran Lamongan)
Main Author: | ROSYDINA ROBI’AQOLBI, 101614453046 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/80701/1/Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/80701/2/TKA%2007%2019%20Aqo%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/80701/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Rumah Sakit memiliki tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. Kejadian pulang paksa merupakan salah satu indikator mutu pelayanan rawat inap sebuah Rumah Sakit yang tertera dalam KMK no 129 tahun 2008 dengan nilai standar < 5%. Penelitian ini mempunyai tujuan umum untuk menganalisis pengaruh demografi pasien, kemampuan membayar (ability to pay), kemauan membayar (willingness to pay), kepuasan pelayanan rumah sakit, dan alasan yang berhubungan dengan pasien (patient-related reasons) terhadap kejadian pulang paksa unit rawat inap RS dr. Suyudi Paciran Lamongan. Penelitian ini termasuk jenis deskriptif yang dilakukan secara observasional dengan pendekatan cross sectional dan unit analisisnya adalah individu pasien rawat inap. Berdasarkan hasil perhitungan besar sampel didapatkan 65 pasien rawat inap non asuransi yang diteliti. Hasil Penelitian menunjukkan pengaruh kemampuan membayar, kemauan membayar, alasan yang berhubungan dengan pasien, dan kepuasan pasien terhadap kejadian pulang paksa. Hasil menunjukkan bahwa 61,5 % memiliki pendidikan menengah, untuk pendapatan didapatkan hasil bahwa 53,8% pasien rawat inap di RS dr. Suyudi Paciran Lamongan memiliki pendapatan sedang (Rp 1.851.085 – Rp 5.553.256). Sedangkan untuk kemampuan membayar (ability to pay) didapatkan bahwa 61,5% dalam kategori rendah (Rp 32.500 – Rp 138.833), 73,8% memiliki kemauan membayar (willingness to pay) pelayanan rawat inap yang rendah (Rp 1234.488 – Rp 8.272.242), 75,8% memiliki persepsi kondisi kesehatannya membaik, rata-rata pasien tidak takut terhadap terapi, rata-rata pasien tidak memiliki masalah keluarga, dan rata-rata pasien merasa puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Hasil analisis pengaruh kemampuan membayar, kemauan membayar, alasan yang berhubungan dengan pasien dan kepuasan pasien terhadap kejadian pulang paksa didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh pendidikan, pendapatan, kemampuan membayar, perception of feeling of wellbeing, dan masalah keluarga terhadap kejadian pulang paksa (p<0,25). Dan hasil dari analisis pengaruh seluruh variabel terhadap kejadian pulang paksa didapatkan bahwa masalah keluarga memiliki pengaruh paling dominan terhadap kejadian pulang paksa (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah masalah keluarga dapat mempengaruhi kejadian pulang paksa.