Daftar Isi:
  • Penelitian ini berfokus pada aktivisme media sosial oleh Komunitas Arek Tuli (Kartu) Surabaya melalui Instagram. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan tipe penelitian adalah deksriptif. Penelitian ini menggunakan metode etnografi virtual dan etnografi mini. Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara mendalam, observasi partisipan Instagram Kartu Surabaya dan di dalam komunitas. Kemudian temuan data mengenai perubahan sosial, budaya, ekonomi dan potilik; strategi aktivisme secara online dan offline; serta kendala internal dan eksternal dipaparkan dan dikaitkan dengan teori. Kartu Surabaya ingin menghapuskan label tuna rungu dan mensosialisasikan label Tuli kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatannya. Instagram digunakan untuk mendorong teknik advokasi konvensional komunitas. Kartu Surabaya ingin memasyarakatkan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) sebagai panduan kehidupan kelompok Tuli untuk menghapuskan diskriminasi dan memperoleh akses yang setara melalui praktik aktivisme offline. Instagram digunakan untuk menyebarkan ajakan mengikuti aksi offline. Instagram juga digunakan untuk melakukan rekrutmen Relawan Juru Bahasa Isyarat (JBI). Yang terakhir, Kartu Surabaya melakukan advokasi mengenai akses televisi bagi kelompok Tuli dan Instagram digunakan untuk menyebarkan aksi online. Hambatan yang dihadapi oleh Kartu Surabaya adalah Instagram hanya digunakan untuk mendukung aksi offline, implementasi UUD yang belum maksimal, dan sumber daya manusia yang terbatas.