KONSTRUKSI SOSIAL KEKERASAN PADA ANGGOTA PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE DI KABUPATEN NGANJUK

Main Author: GALANG PUTRA BANGSA, 071114065
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/80497/1/ABSTRAK_Fis.S.81%2018%20Ban%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/80497/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Konflik kekerasan antar anggota perguruan pencak silat kerap direproduksi dewasa ini. Dari waktu ke waktu isu konflik yang beredar semakin tidak jelas. Karena di setiap konflik, isunya bisa jadi berbeda. Kerap terjadinya fenomena kekerasan yang melibatkan anggota pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) maka dalam studi ini peneiti melakukan penelitian tentang bagaimana konstruksi sosial kekerasan pada anggota PSHT di Kabupaten Nganjuk. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif dan untuk metode pengambilan informan mengunakan metode snowball. Untuk analisis data menggunakan reduksi data kemudian dianalisis mengunakan teori konstruksi sosial milik Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Hasil penelitian menggambarkan tentang konstruksi sosial kekerasan yang dimulai dari terbentuknya kesadaran pada subyek anggota PSHT. Kemudian kekerasan di konstruksi oleh subyek melalui tiga tahap yaitu insternalisasi (individu mengidentifikasikan diri dengan lembaga lembaga sosial atau organisasi sosial tempat individu menjadi anggotanya), obyektivasi (interaksi sosial dalam dunia intersubyektif yang dilembagakan atau mengalami proses instusionalisasi), dan ekternalisasi (penyesuaian diri dengan dunia sosio-kultural sebagai produk manusia). Subyek memaknai realitas kekerasan sebagai bentuk menyalurkan kemampuan beladiri yang dimiliki kepada dunia sosialnya. Melakukan kekerasan tidak menjadi masalah ketika tindakan tersebut dilakukan untuk kepentingan membela orang-orang terdekat yang terserang atau sebagai bentuk perlawanan diri kepada kekerasan yang dilakukan oleh kelompok lain.