PERPECAHAN KOALISI PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH (STUDI KASUS PERSAINGAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SEBAGAI CALON BUPATI SIDOARJO DI PILKADA 2015)

Main Author: Sanggra Achmad Adji Prayogo, 071311333007
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/80491/1/ABSTRAK_Fis.P.59%2018%20Pra%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/80491/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Studi ini tentang PERPECAHAN KOALISI DI PEMILIHAN KEPALA DAERAH STUDI KASUS PERSAINGAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SEBAGAI CALON BUPATI SIDOARJO DI PILKADA 2015 penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan tehnik pengumpulan data indepth interview, observasi, dan studi dokumentasi. Untuk menganalisis fenomena pecah koalisi penulis menggunakan teori koalisi Menurut William Riker Minimal Winning Coalition(MWC) dan Robert Axelrod Minimum Connected Winning(MCW). Tujuannya adalah agar mampu mendalami fenomena pecah koalisi di kabupaten Sidoarjo. penelitian mengenai pecah koalisi ini memiliki tujuan untuk mengetahui latar belakang terjadi nya pecah koalisi antara mantan bupati Sidoarjo dan wakil bupati Sidoarjo dalam pemilihan kepala daerah di kabupaten Sidoarjo. Di kota Sidoarjo terjadi pecah koalisi antara Saifull Illah dan M.G Hadi Sucipto ini terjadi karena adanya suatu dinamika politik internal partai PKB yang sebelum nya mengusung pasangan Saifull Illah dan M.G Hadi Sucipto pada 2010 dan pada pemilihan kepala daerah 2015 DPP partai PKB menginginkan adanya kader muda dari PKB didalam pencalonan wakil bupati untuk menemani mantan bupati Saifull Illah untuk maju di pemilihan kepala daerah 2015. Dalam memutuskan untuk pecah koalisi antara Saifull Illah dan M.G Hadi Sucipto keputusan partai dalam dewan pimpinan pusat(DPP) partai PKB juga mempengaruhi adanya pecah koalisi ini karena DPP pusat mengarapkan adanya suatu regenerasi baru didalam internal PKB, karena Pak Saifull Illah yang sudah 2 periode maju sebagai bupati diharapkan dengan pemelihan kepala daerah selanjutnya dari PKB dapat mengusung kader muda tersebut untuk maju di pemilihan kepala daerah selanjutnya.