FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF PADA TENAGA KERJA DI UNIT EXTRUDER PT. KERTA RAJASA RAYA

Main Author: RISKA WAHYUNINGTIAS UTAMI, 101611123073
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/80065/1/ABSTRAK%20FKM%2032%2019%20Uta%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/80065/2/FULLTEXT%20FKM%2032%2019%20Uta%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/80065/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Tenaga kerja di unit extruder lebih mudah terkena penyakit kerja akibat panas seperi kelelahan akibat panas. Kelelahan kerja dibedakan menjadi dua berdasakan gejalanya yaitu kelelahan subjektif dan kelelahan objektif. Kelelahan kerja dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain karakterstik individu, faktor pekerjaan dan lingkungan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja subjektif dan objektif pada tenaga kerja di unit extruder PT Kerta Rajasa Raya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi, yaitu sebanyak 31 tenaga kerja. Variabel independen dalam penelitian adalah karakteristik tenaga Kerja (usia, masa kerja, status gizi, kebiasaan merokok dan konsumsi cairan) dan beban kerja dinilai menurut SNI 7269-2007. Variabel dependen yaitu kelelahan kerja subjektif yang diukur dengan kuesioner International Fatique Research Committee (IFRC) dan kelelahan objektif yang diukur menggunakan reaction timer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27 tenaga kerja (87.1%) mengalami kelelahan kerja subjektif kategori sedang dan 26 tenaga kerja (83,9%) mengalami kelelahan kerja objektif kategori normal. Berdasarkan uji statistik, beban kerja memiliki korelasi terkuat dengan kelelahan kerja subjektif (ρ=0,878) dan status gizi memiliki korelasi terlemah dengan kelelahan kerja subjektif (ρ=-0.018). Konsumsi cairan memiliki korelasi terkuat dengan kelelahan kerja objektif (ρ=- 0.600) dan kebiasaan merokok memiliki terlemah dengan kelelahan kerja subjektif (ρ=0.047). Kesimpulan dari penelitian ini adalah beban kerja memiliki korelasi terkuat dengan kelelahan kerja subjektif dan konsumsi cairan memiliki korelasi terkuat dengan kelelahan objektif, sedangkan variabel lainnya memiliki korelasi yang lemah dan sangat lemah dengan kelelahan kerja subjektif dan objektif. Saran bagi perusahaan adalah mengadakan pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan kerja dan secara berkala, menempatkan tempat air sedekat mungkin, menyediakan bangku kecil, menyediakan alat bantu kerja dan mengadakan pelatihan dan program aklimatisasi bagi tenaga kerja