KEBUTUHAN PERAWATAN DAN PERSEPSI MALOKLUSI MURID SMPN DAN SMAN KECAMATAN RUNGKUT SURABAYA (Menggunakan Aesthetic Component dari IOTN)

Main Author: ARDHYANA DEA MAHARANI, 021511133095
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/80060/1/ABSTRAK%20KG%2064%2019%20Mah%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/80060/2/FULLTEXT%20KG%2064%2019%20Mah%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/80060/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Aesthetic dentofacial salah satu faktor yang berpengaruh dalam berinteraksi sosial, karena kesan pada pertemuan pertama yang akan di perhatikan adalah wajah. Untuk mengetahui kebutuhan perawatan dan menilai aesthetic dentofacial dapat dipakai komponen dari Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). Tujuan: Tujuan dari penelitian untuk mengetahui kebutuhan perawatan dan persepsi maloklusi menggunakan Aesthetic Component pada siswa siswi SMP dan SMA di kecamatan Rungkut Surabaya yang akan di ukur menggunakan Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). Metode: Penelitian dilakukan pada 180 siswa, jenis penelitian termasuk deskriptif obsrvasional untuk mengetahui kebutuhan perawatan dan persepsi aesthetic component pada remaja SMPN dan SMAN di kecamatan Rungkut Surabaya menggunakan 10 gambar berwarna dan tidak berwarna. Hasil: Tingkat kebutuhan perawatan paling banyak pada murid didapatkan dengan 52,22% tidak/sedikit membutuhkan perawatan, pada tingkat borderline/membutuhkan perawatan di dapatkan persentase 38,89%, pada tingkat sangat membutuhkan perawatan didapatkan persentase 8,89%. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil penilaian peneliti dan penilaian responden (p>0,05) Kesimpulan: Kebutuhan perawatan ortodonti di SMPN dan SMAN kecamatan Rungkut Surabaya 52,22%. Tidak terdapat perbedaan signifikan persepsi estetik antara ortodonti dan peneliti, tidak terdapat perbedaan persepsi estetik signifikan antara peneliti 1 dan peneliti 2, terdapat perbedaan yang signifikan persepsi estetik dental antara peneliti dan responden, terdapat perbedaan yang signifikan persepsi estetik antara ortodonti, peneliti 1, peneliti 2, siswa dan orang tua.