EKSISTENSI HAK GARAP DIATAS TANAH BEKAS ADAT BERKAITAN DENGAN POLA PEMBUKTIAN TANAH (Studi Kasus Pengakuan Kepemilikan atas tanah Suliadi kepada PT Windu Nabatindo Lestari di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah)

Main Author: MASYITHA SHALATINE T, S.H., 031524253026
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/79784/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/79784/2/fulltext.pdf
http://repository.unair.ac.id/79784/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Di dalam sistem hukum pertanahan nasional, hak-hak ulayat masyarakat adat diakui keberadaannya sepanjang hak ulayat yang ada, adalah sesuai dengan peraturan perundangundang- undangan yang berlaku. Sejak berlakunya undang-undang nomor 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria, sertifikat tanah merupakan alat bukti yang kuat atas tanah yang dimiliki oleh subjek hukum untuk menunjukkan bukti penguasaan tanah baik dari aspek yuridis maupun fisik tanah. Di Desa Pantai Harapan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, terdapat tanah bekas adat yang digarap oleh suliadi beserta saudara-saudaranya dengan bukti penguasaan berupa surat keterangan tanah yang dibuat oleh Kepala Desa Pantai Harapan. Surat keterangan tanah yang masih tercatat atas nama orang tuanya ini kemudian menjadi dasar suliadi beserta ahli waris lain untuk menuntut ganti rugi kepada PT Windu Nabatindo Lestari sebagai akibat atas penggunaan tanah tanpa seizin suliadi beserta ahli warisnya untuk kegiatan operasional perusahaan.