PERBEDAAN DAYA ANTIBIOFILM KALSIUM HIDROKSIDA DENGAN DAN TANPA KITOSAN TERHADAP BIOFILM Enterococcus faecalis

Main Author: RIFDA RAYSYIFA ANINDITA, 021511133085
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/79676/1/ABSTRAK%20KG%2026%2019%20Ani%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/79676/2/FULLTEXT%20KG%2026%2019%20Ani%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/79676/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar belakang: Enterococcus faecalis merupakan salah satu mikroorganisma yang resisten dalam saluran akar dan sering menyebabkan adanya kegagalan dalam perawatan saluran akar akibat kemampuannya membentuk formasi biofilm. Kalsium hidroksida telah banyak digunakan dalam perawatan saluran akar. Namun kalsium hidroksida belum dapat mengeliminasi Enterococcus faecalis. Kelemahan ini menyebabkan banyak peneliti mencari bahan alternatif, yaitu dengan menambahkan bahan yang berasal dari alam berupa kitosan. kitosan dalam bidang medis telah lama digunakan karena kemampuannya sebagai anti bakteri, anti biofilm, anti jamur, dan sebagainya. Penambahan kitosan pada kasium hidroksida diharapkan dapat memperbaiki fungsi kalsium hidroksida. Tujuan: menganalisa adanya perbedaan daya antibiofilm kalsium hidroksida dengan dan tanpa kitosan terhadap biofilm Enterococcus faecalis. Metode: Penelitian menggunakan 4 kelompok perlakuan yang terdiri dari 6 sampel. Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol positif menggunakan akuades steril, kelompok 2 menggunakan kalsium hidroksidaakuades steril, kelompok 3 menggunakan 0,5% kitosan, dan kelompok 4 menggunakan kombinasi kalsium hidroksida – 0,5% kitosan perbandingan 1:1. Biofilm terbentuk dari Enterococcus faecalis yang dikultur dalam TBS + 1% glukosa. Penelitian menggunakan CLSM dengan perbesaran 40x dengan melihat pendaran intensitas, ketebalan, dan luas permukaan EPS biofilm. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan antar kelompok. Didapatkan kelompok kombinasi kalsium hidroksida –0,5% kitosan memiliki pendaran intensitas, ketebalan, dan luas permukaan EPS biofilm paling rendah. Simpulan: Kalsium hidroksida yang dikombinasikan dengan kitosan memiliki daya antibiofilm lebih besar daripada kalsium hidroksida saja terhadap Enterococcus faecalis.