HUBUNGAN BILATERAL MALAYSIA-TIONGKOK PADA ERA KEPEMIMPINAN PERDANA MENTERI NAJIB RAZAK TAHUN 2009-2017

Main Author: Sada Andriyana Yuwono, 071411233009
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/79652/1/ABSTRAK_Fis.HI.93%2018%20Yuw%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/79652/2/FULLTEXT_Fis.HI.93%2018%20Yuw%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/79652/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan bilateral antara Malaysia dan Tiongkok dibawah kepemimpinan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang merupakan objek utama dalam penelitian ini. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini akan menjelaskan bagaimana Malaysia berupaya untuk menjaga hubungan bilateral dengan Tiongkok melalui berbagai kerjasama di dalam sektor politik, sosial, dan ekonomi. Dalam menjelaskan kedua negara tersebut, persepsi Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang menjadi aktor utama dalam pengambilan keputusan kebijakan pemerintahan menjadi faktor yang berpengaruh terhadap sikap Malaysia dengan Tiongkok. Untuk mendasari penjelasan tersebut, skripsi ini menggunakan tiga kerangka pemikiran yang mencakup teori kebijakan luar negeri, kepentingan nasional, dan kerjasama internasional. Proses analisis mengunakan metode content analysis terhadapa dokumen resmi pemerintahan kedua negara, pernyataan resmi pejabat pemerintahan kedua negara, buku, jurnal, serta situs resmi pemerintahan kedua negara dalam upaya menjelaskan hubungan bilateral antara Tiongkok dan Malaysia. Penelitian ini kemudian menghasilkan jawaban jika terdapat tren dimana Malaysia tengah berupaya untuk menngkatkan kerjasama bilateral dengan Tiongkok. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh pandangan Perdana Menteri Najib Razak sebagai seorang pemimpin negara. Selain itu, upaya Malaysia untuk terus melakukan kerjasama dengan Tiongkok selaras dengan kepentingan nasional Tiongkok di bawah kepemimpinan Xi Jinping yang memiliki gagasan One Belt One Road (OBOR) yang meliputi tiga sektor utama yaitu ekonomi, politik, dan sosial-budaya. Kondisi itulah yang menyebabkan adanya tren untuk mengupayakan kerjasama yang lebih dekat antara Malaysia dengan Tiongkok.