PERBEDAAN DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) 3,125% DAN NaOCl 2,5% TERHADAP BAKTERI Fusobacterium nucleatum
Main Author: | DINI PARASILA, 021511133018 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/79639/5/ABSTRAK%20-%20KG.97%2018%20Par%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/79639/2/FULLTEXT%20-%20KG.97%2018%20Par%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/79639/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Fusobacterium nucleatum merupakan bakteri yang sering ditemukan pada infeksi sekunder yang dapat menyebabkan kegagalan dalam perawatan saluran akar. Salah satu upaya yang dilakukan dalam menghentikan pertumbuhan bakteri ini dengan irigasi saluran akar menggunkan bahan kimia, bahan irigasi yang banyak digunakan saaat ini NaOCl 2,5% namun masih memiliki kekurangan seperti berbau, berpotensi alergi dan bersifat toksik ketika tidak sengaja sampai ke jaringan periradikular. Dari kekurangan yang ada, dilakukan penelitian untuk menemukan bahan alami yang dapat menjadi alternatif. Kulit buah kakao dipilih karena merupakan limbah terbanyak dan memiliki kandung senyawa aktif sebagai antibakteri, konsentrasi 3,125% digunakan sesuai dengan KBM dari bakteri Fusobacterium nucleatum. Tujuan: Membandingkan perbedaan daya antibakteri antara ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) 3,125% dan NaOCl 2,5% terhadap bakteri Fusobacterium nucleatum. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan desain kelompok kontrol posttest only. metode difusi digunakan untuk mengetahui kerentanan bakteri yang diisolasi terhadap bahan dengan cara penanaman kultur bakteri Fusobacterium nucleatum pada media agar dengan cara swab di media nutrient agar yang sudah dibagi menjadi 3 bagian yang terdiri dari kontrol negatif, ekstrak buah kakao, dan NaOCl, selanjutnya tiap nurient agar tersebut diberi paper disk dan cairan 0,01 ml pada masing-masing bahan, lalu inkubasi selama 2x24 jam dengan suhu 37oC didalam anaerobic jar dan Amati zona hambat yg terbentuk menggunakan jangka sorong dengan mengukur diameter terbesar. Hasil: rata-rata zona hambat yang terbentuk pada ekstrak buah kakao 13,078 mm terhadap Fusobacterium nucleatum dan NaOCl 15,556 terhadap Fusobacterium nucleatum. Kesimpulan: Terdapat perbedaan daya antibakteri ekstrak kakao 3,125% sebesar 13.078 ± 0.1856 dan NaOCl 2,5% sebesar 15.556 ± 0.1878 terhadap pertumbuhan bakteri Fusobacterium nucleatum.