PENURUNAN PERDAGANGAN BILATERAL INDONESIA-KANADA PERIODE 2015- 2016
Main Author: | Dirgandaru G. Waskito, 071411231062 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/79637/1/ABSTRAK_Fis.HI.89%2018%20Was%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/79637/2/FULLTEXT_Fis.HI.89%2018%20Was%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/79637/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Indonesia dan Kanada sama seperti hubungan dua negara berdaulat lainnya, menjalankan kerjasama di berbagai bidang termasuk perdagangan. Perdagangan bilateral yang semulanya baik pada era awal periode 2000an kemudian menunjukkan penurunan semenjak tahun 2011. Tren negatif tersebut terbukti dengan penurunan perdagangan keduanya dengan rata-rata sebesar -4,72 % pada periode 2011-2015. Kemudian upaya untuk memperbaiki perdagangan bilateral Indonesia-Kanada termasuk keinginan yang disampaikan oleh kedua kepala negara di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Turki pada tahun 2015. Permasalahan muncul ketika perdagangan kedua negara semakin menunjukkan kemunduran dengan turun sebesar -14,52 % pada tahun selanjutnya atau pada periode 2015-2016. Untuk itu peneliti melakukan penelitian untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab semakin turunnya perdagangan bilateral Indonesia-Kanada pada periode 2015-2016, serta melihat kelanjutan dari keinginan kedua kepala negara untuk meningkatkan kerjasama. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif eksplanatif, jangkauan yang digunakan adalah pada periode 2014-2017 atau setahun sebelum dan sesudah fenomena terjadi. Dari penelitian yang dilakukan dapat ditemukan bahwa faktor-faktor seperti non-tariff barriers (NTB), tariff barriers (TB) yang diterapkan oleh Kanada terhadap komoditas-komoditas strategis utama Indonesia serta kebijakan statist-nationalist Presiden Joko Widodo menjadi penghambat dan berkontribusi terhadap penurunan signifikan perdagangan bilateral Indonesia-Kanada.