PENINGKATAN JUMLAH SEL OSTEOBLAS PADA PEMBERIAN HIDROKSIAPATIT BERBASIS CANGKANG KEPITING (Portunus pelagicus) PASCA EKSTRAKSI GIGI TIKUS WISTAR

Main Author: AGTADILA NOVITANANDA, 021511133064
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/79604/1/Abstrak%20KG%2050%2019%20Nov%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/79604/2/KG%2050%2019%20Nov%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/79604/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Ekstraksi atau pencabutan gigi merupakan suatu tindakan traumatik yang dilakukan untuk mencabut akar gigi secara utuh dan menyebabkan terjadinya defek tulang. Salah satu sel pembentuk tulang adalah sel osteoblas, sel ini akan melakukan sintesis dan sekresi mineral untuk membentuk sistem havers. Proses terjadinya pembentukan sel-sel pembentuk tulang terjadi selama 2 hingga 4 minggu. Saat ini, terdapat teknik dan bahan yang digunakan untuk perawatan resorpsi tulang. Salah satunya adalah bone graft. Belakangan ini material bone graft yang banyak disintetis adalah hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus), bahan ini memiliki sifat biokompatibilitas dan bioaktif yang baik. Tujuan: Untuk mengetahui jumlah sel osteoblas pada proses remodeling tulang pasca pencabutan gigi setelah diberi hidroksiapatit. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan eksperimental laboratories dengan post test group design. Dilakukan pada gigi insisivus kiri rahang bawah tikus dicabut dan diberi perlakuan pemberian gel hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus) kemudian diamati jumlah sel osteoblas pada hari ke- 14 dan 28. Hasil: Jumlah osteoblas pada kelompok perlakuan pada hari ke- 14 dan 28 lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kontrol pada hari ke- 14 dan 28. Kesimpulan: Hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus) dapat meningkatkan jumlah sel osteoblas pada soket gigi tikus wistar pasca ekstraksi gigi.