Daftar Isi:
  • Latar belakang: : Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting bagi individu, salah satunya pada anak-anak. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 tentang persentase penduduk Indonesia yang mempunyai masalah gigi dan mulut sebesar 25,9% dan 31,1% yang menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga medis gigi (perawat gigi, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis). Ibu merupakan orang yang terdekat dengan anaknya sehingga tingkat sosial dan tingkat pendidikan Ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anaknya. Pada masyarakat Indonesia sendiri, kunjungan ke dokter gigi belum menjadi hal yang rutin dilakukan terutama pada anak-anak. Kunjungan ke dokter gigi hanya dilakukan apabila terdapat keluhan dari anak terkait giginya. Kesehatan gigi dan mulut anak harus mendapatkan perhatian serius dari orang tua terutama ibu walaupun masih dalam masa periode gigi sulung karena akan menentukan pertumbuhan gigi permanennya. Tujuan: untuk mengetahu keputusan Ibu dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi anak. Metode: penelitian analitik observasional pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 295 Ibu kandung dari anak-anak Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar di 5 wilayah Surabaya. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner, terdiri dari 35 jenis pertanyaan. Hasil: ada hubungan yang signifikan antara pendidikan terakhir ibu, pendapatan keluarga, kemudahan akses, alasan berkunjung karena murah, akses dekat, dan fasilitas dengan perilaku ibu membawa anaknya ke pelayanan kesehatan (p <0,05).Kesimpulan: pendidikan, pendapatan keluarga, tempat tinggal, pengambilan keputusan, kemudahan akes, fasilitas bagus, dan fasilitas nyaman sangat mempengaruhi keputusan Ibu dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi anak.