UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus)TERHADAP KULTUR SEL FIBROBLAS
Main Author: | DINDA AKHLAKUL KARIMAH, 021511133030 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/79576/1/ABSTRAK%20KG%2032%2019%20Kar%20u.pdf http://repository.unair.ac.id/79576/2/FULLTEXT%20KG%2032%2019%20Kar%20u.pdf http://repository.unair.ac.id/79576/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Pencabutan gigi merupakan tindakan invasif yang menimbulkan luka dan kerusakan jaringan. Luka yang timbul harus segera diatasi untuk mencegah adanya komplikasi yaitu rasa sakit yang berlebihan, perdarahan, pembengkakan, gangguan fungsi pengunyahan, ganguan fungsi bicara hingga terjadi infeksi yang berbahaya, untuk mencegah komplikasi tersebut biasanya diberikan obat yang dapat membantu mempercepat Penyembuhan misalnya antiinflamasi yang dapat mengurangi terjadinya radang dan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi. Akhir-akhir ini berkembang penggunaan bahan alam sebagai obat alternative salah satunya adalah kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus), karena kulit buah naga memiliki banyak manfaat, untuk melihat keamanan suatu bahan perlu dilakukan uji sitotoksisitas kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) terhadap kultur sel fibroblas BHK-21. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan toksisitas ektrak kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) terhadap sel fibroblas. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimental laboratoris dengan menggunakan MTT Assay. Pada kultur sel fibroblas BHK-21 yang diberi ekstrak kulit buah naga dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%. Hasil: Makin besar presentase kulit buah naga makin kecil nilai optical density. Hal ini menunjukkan makin besar konsentrasi makin kecil jumlah sel yang hidup dan konsentrasi 30% merupakan konsentrasi optimum dimana sel hidup ≥60%. Kesimpulan: Ekstrak kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) menunjukkan efek toksik terhadap sel fibroblas BHK-21 mulai konsentrasi 60%.