DETEKSI BIOSURFAKTAN BAKTERI MENGGUNAKAN PRODUK GULA HIDROLISIS JERAMI PADI DAN TONGKOL JAGUNG

Main Author: SILVIA KURNIA SARI, 081411431028
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/79490/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/79490/2/MPB.%2001-19%20Sar%20d.pdf
http://repository.unair.ac.id/79490/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah organik jerami padi dan tongkol jagung sebagai substrat pertumbuhan dan produksi biosurfaktan oleh bakteri hidrokarbonoklastik dalam bentuk gula hasil hidrolisis.Jerami padi dan tongkol jagung dapat dihidrolisis secara enzimatis menjadi gula pereduksi oleh Penicillium sp. H9. Produk hidrolisis digunakan sebagai medium pertumbuhan dan produksi biosurfaktan oleh bakteri hidrokarbonoklastik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan pola faktorial 3 x 4 dengan tiga kali pengulangan. Variasi konsentrasi substrat yang digunakan adalah 0 ppm (kontrol negatif), 100 ppm, dan 200 ppm. Molase merupakan kontrol positif. Sementara variasi waktu inkubasi yang digunakan adalah 0,1,3, dan 5 hari. Produksi biosurfaktan di evaluasi dari nilai Optical Denstiy (OD650), Tegangan Permukaan (mN/m), dan Aktivitas Emulsifikasi (%). Data dianalisis menggunakan software SPSS 21.Perolehan gula pereduksi jerami padi dan tongkol jagung masing-masing adalah 229 dan 596 μg / mL. Isolasi dan karakterisasi bakteri indigenus lumpur minyak Balongan diperoleh tujuh isolat berbeda. Dari tujuh bakteri,didapatkan satu bakteri potensial yaitubakteri indigenus BP(1)5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi ke tiga substrat tidak berpengaruh terhadap nilai tegangan permukaan dan aktivitas emulsifikasi bakteri indigenus BP(1)5. Konsentrasi gula pereduksi tongkol jagung 200 ppm menunjukkan hasil terbaik dimana mampu menurunkan tegangan permukaan kultur bakteri indigenus BP(1)5sebesar 15,96±2,70 mN/m. Waktu inkubasi berpengaruh terhadap nilai tegangan permukaan bakteri indigenus BP(1)5 namun tidak berpengaruh terhadap aktivitas emulsifikasinya. Inkubasi terbaik diperoleh pada hari ke lima dengan penurunan nilai tegangan permukaan sebesar 18,18±2,24 mN/m pada substrat jerami padi dan 19.81±3,14 mN/m pada substrat tongkol jagung. Perlakuan kombinasi variasi konsentrasi gula pereduksi jerami padi dan tongkol jagung dengan variasi lama waktu inkubasi menunjukkan hasil terbaik pada konsentrasi 200 ppm dengan lama waktu inkubasi 5 hari dengan penurunan tegangan permukaan secara berurutan sebesar 23,94±5,35 dan 23,93±3,56 mN/m. Kata kunci :Biosurfaktan, Gula pereduksi jerami padi, Gula pereduksi tongkol jagung, Bakteri hidrokarbonoklastik