STRATEGI PENGUSAHA DALAM MENGEMBANGKAN USAHA KECIL BATIK GAJAH MADA DI DESA MOJOSARI KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN TULUNGAGUNG (PERSPEKTIF TEORI MORAL - RASIONAL)
Main Author: | Iqke Putri Rahmasari, 071411733006 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/79453/1/ABSTRAK_Fis.ANT.51%2018%20Rah%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/79453/2/FULLTEXT_Fis.ANT.51%2018%20Rah%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/79453/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Batik merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia perlu dilestarikan dan dikembangkan. Berbagai upaya untuk mengembangkan batik telah dilakukan dari pemerintah, lembaga swasta, dan produsen sebagai pembatik. Untuk itu dilakukan penelitian tentang Strategi Pengusaha Dalam Mengembangkan Usaha Kecil Batik Gajah Mada, Desa Mojosari, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pengusaha kecil batik Gajah Mada untuk mengembangkan usahanya dan persoalan - persoalan yang dihadapinya. Untuk itu dilakukan penelitian dengan metode pendekatan kualitatif pada bulan Februari sampai dengan Mei 2017. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara bebas dan mendalam dan mengumpulkan dokumen yang terkait dengan tema penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ekonomi moral dari James Scott dan teori rasional dari Samuel Popkin karena dalam mengembangkan usaha batik melibat tenaga kerja keluarga, tetangga dan pengusaha berusaha untuk mendapatkan keuntungan. Keterlibatan tenaga kerja keluarga dan tetangga tentunya memerlukan pendekatan - pendekatan moral untuk menjalin hubungan baik dengan rekan kerjanya. Hasil penelitian ini bahwa persoalan yang dihadapi pengusaha batik adalah a)mengenai bahan baku yang mahal, kualitas tidak sepadan dengan harga, b) tenaga kerja pembatik yang sulit ditemukan, c) kurangnya tenaga kerja pada bagian pengelolaan manajemen. Strategi pengusaha untuk mengembangkan usahanya a) melibatkan tenaga kerja keluarga agar upah dapat dinegosiasi, b) mendapatkan modal dari pinjaman bank,koperasi dan Disperindag,c) menggunakan bahan baku yang berkualitas tinggi seperti pada zat pewarna dan kain, d) menggunakan hubungan kerabat dalam mengembangkan usaha khususnya pada segi pemasaran,e) menjalin relasi yang baik dengan rekan bisnisnya, f) memasarkan produk melalui media sosial dan mendirikan butik, g) mengikuti pameran dan pelatihan yang diadakan oleh Disperindag.