PERBEDAAN KECEPATAN ADSORPSI DARAH GOLONGAN O PADA KITOSAN UKURAN 150-355 μm DENGAN DAN TANPA MEMBRAN AMNION
Main Author: | THERESA ARDIYANI WIJAYA, 021511133091 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/79389/2/KG.%2014-19%20Wij%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/79389/3/KG.%2014-19%20Wij%20p%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/79389/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Pencabutan gigi dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan periodontal (tulang alveolar, sementum, gingiva, dan ligamen periodontal). Bone graft merupakan bahan pendukung remodeling tulang. Bone graft tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran, salah satunya kitosan yang bersumber dari sisik ikan dan diproses menjadi serbuk. Selain bone graft, bahan pendukung lainnya adalah membran yang berfungsi untuk barrier/pemisah pertumbuhan jaringan keras dan lunak. Salah satu membran yang dapat digunakan adalah membran amnion yang bersifat mendukung proses remodeling tulang dan jaringan lunak. Tujuan: Untuk membandingkan kecepatan adsorpsi darah golongan O pada kitosan ukuran 150- 355 μm dengan dan tanpa membran amnion. Metode: Sejumlah 12 sampel dibagi dua menjadi 6 sampel kelompok kontrol yaitu pipa kaca berisi kitosan ukuran 150- 355 μm tanpa membran amnion (kain kasa sebagai penutup) dan 6 sampel kelompok perlakuan yaitu pipa kaca berisi kitosan ukuran 150-355 μm dengan membran amnion sebagai penutup. Sampel per kelompok dicelupkan dalam darah golongan O. Kecepatan adsorpsi diukur dengan cara melihat kenaikan dari darah dalam pipa (ml) setiap 30 detik selama 600 detik. Data penelitian dianalisis menggunakan Kolmogrov-Smirnov serta Mann-Whitney. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan. Kesimpulan: Kecepatan adsorpsi darah golongan O pada kitosan ukuran 150 – 355 μm dengan membran amnion lebih lambat dibandingkan tanpa membran amnion karena perbedaan porositas dan sifat membran amnion sebagai barrier.