HUBUNGAN IRAMA SIRKADIAN TERHADAP RISIKO DIABETES MELITUS DAN RISIKO KARIES PADA PEKERJA SHIFT MALAM

Main Author: NAHDAH IZDIHAR NASTITI, 021511133036
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/79336/1/KG.%2008-19%20Nas%20h%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/79336/2/KG.%2008-19%20Nas%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/79336/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Sebanyak 15-25% pekerja di dunia bekerja dalam sistem shift. Pada negara industri, sebanyak lebih dari 20% dari seluruh penduduknya bekerja shift Pekerja shift malam memiliki irama sirkadian yang berbeda dengan orang normal karena pada fase istirahat pekerja shift malam melakukan pekerjaan. Hal ini berpengaruh pada pada kesehatan umum dan yang terkait dengan sejumlah penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup, salah satunya diabetes melitus. Diabetes melitus memiliki keterkaitan dengan risiko karies yang dipicu oleh peningkatan reactive oxygen species. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh irama sirkadian terhadap risiko diabetes melitus dan risiko karies pada pekerja shift malam. Metode: Penelitian ini dilakukan pada pekerja shift malam dan non shift untuk mengukur kadar malondyaldehyde (MDA) saliva, glukosa darah puasa, glukosa darah 2 jam postprandial, pH saliva, dan karies dengan indeks DMF-T. Analisa data yang digunakan Independent T-Test dan Uji Korelasi. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara pekerja shift malam dan non shift (p < 0.05) pada MDA (p = 0.010), glukosa darah puasa (p = 0.000), glukosa darah 2 jam PP (p = 0.000), pH saliva (p = 0.000), dan DMF-T (p = 0.000). Pada uji korelasi didapatkan korelasi positif MDA dan glukosa darah puasa pekerja shift malam (r = 0.482; p = 0.011), korelasi positif MDA dan glukosa darah puasa pekerja non shift (r = 0.277; p = 0.162), korelasi positif MDA dan glukosa darah 2 jam PP pekerja shift malam (r = 0.634; p = 0.000), korelasi positif MDA dan glukosa darah 2 jam PP pekerja non shift (r = 0.245; p = 0.219), korelasi negatif pH dan DMF-T pekerja shift malam (r = -0.293; p = 0.138), korelasi negatif pH dan DMF-T pekerja non shift (r = -0.037; p = 0.856), korelasi positif MDA dan DMF-T pekerja shift malam (r = 0.164; p = 0.413), korelasi positif MDA dan DMF-T pekerja non shift (r = 0.669; p = 0.000), korelasi negatif glukosa darah puasa dan pH pekerja shift malam (r = -0.420; p = 0.029), korelasi positif glukosa darah puasa dan pH pekerja non shift (r = 0.286; p = 0.147), korelasi negatif glukosa darah 2 jam PP dan pH pekerja shift malam (r = -0.454; p =0.017), korelasi positif glukosa darah 2 jam PP dan pH pekerja non shift (r = 0.197; p = 0.324), korelasi positif glukosa darah puasa dan DMF-T pekerja shift malam (r = 0.521; p = 0.005), korelasi positif glukosa darah puasa dan DMF-T pekerja non shift (r = 0.384; p = 0.048), korelasi positif glukosa darah 2 jam PP dan DMF-T pekerja shift malam (r = 0.786; p = 0.000), korelasi positif glukosa darah 2 jam PP dan DMFT pekerja non shift (r = 0.371; p = 0.057). Simpulan: Terdapat hubungan irama sirkadian terhadap risiko diabetes melitus dan risiko karies pada pekerja shift malam.