FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJAAN PEMANCANGAN DI PT WASKITA KARYA (PERSERO), Tbk PROYEK TOL KLBM SEKSI 2 AREA WADUK BUNDER

Main Author: PUTRI DIANAWATI, 151511713038
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/79254/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/79254/2/PUTRI%20DIANAWATI%20151511713038.pdf
http://repository.unair.ac.id/79254/
http://www.lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Kecelakaan kerja umumnya disebabkan oleh 2 hal pokok yaitu perilaku tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition). Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perilaku tidak aman berpengaruh secara signifikan terhadap timbulnya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman yang diharapkan dapat dilakukan pengendalian guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan kuesioner untuk memperoleh data primer. Variabel yang diteliti adalah faktor personal meliputi; umur, pendidikan, pengetahuan K3, kelelahan dan perilaku tidak aman. Sampel penelitian ini sebanyak 39 responden yang diambil secara random dari jumlah populasi (43 pekerja) yang merupakan pekerja pemancangan di PT Waskita Karya (Persero), Tbk Proyek Tol KLBM Seksi 2 Area Waduk. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 39 responden, sebanyak 33 responden (84,61%) melakukan perilaku tidak aman kategori sedang dan sebanyak 6 responden (15,39%) melakukan perilaku tidak aman kategori tinggi. Dari keempat variabel yang diteliti, diperoleh nilai koefisien korelasi antara usia dengan perilaku tidak aman sebesar -3,323, pengetahuan K3 dengan perilaku tidak aman sebesar -0,545. Sedangkan pendidikan dan kelelahan tidak memiliki hubungan dengan perilaku tidak aman. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa semakin tinggi usia maka semakin rendah perilaku tidak aman atau sebaliknya, semakin tinggi tingkat pengetahuan K3 maka semakin rendah perilaku tidak aman atau sebaliknya. Guna meningkatkan pengetahuan K3 dan mengurangi perilaku tidak aman, hendaknya perusahaan mengadakan pelatihan K3 terutama bagi pekerja usia muda dan pekerja dengan tingkat pengetahuan sedang.