GAMBARAN HUBUNGAN FAKTOR KARAKTERISTIK PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk (PROYEK TOL KLBM SEKSI 2 AREA WADUK BUNDER BAGIAN FABRIKASI BESI)
Main Author: | RINDANG RIFQI AKMALIA, 151511713016 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/79246/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/79246/2/RINDANG%20RIFQI%20AKMALIA%20151511713016.pdf http://repository.unair.ac.id/79246/ http://www.lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan yang dapat terjadi pada waktu melakukan pekerjaan dan dapat terjadi pada saat perjalanan ke atau dari tempat kerja. Kecelakaan kerja terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor karakteristik pekerja, lingkungan kerja dan manajemen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran hubungan faktor karakteristik pekerja dan lingkungan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja di PT Waskita Karya (Persero) Tbk Proyek Tol KLBM Seksi 2 area Waduk Bunder bagian fabrikasi besi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 54 responden yang tersebar di tujuh area. Data yang terkumpul dianalisis distribusi frekuensinya dan dilanjutkan dengan uji koefisien kontingensi (C) untuk mengetahui seberapa kuat hubungan diantara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang pernah mengalami kejadian kecelakaan kerja sebanyak 25 responden (46,3%). Dari kelima variabel yang diteliti, gambaran hubungan usia, tingkat pengetahuan, dan kepatuhan instruksi kerja dengan kejadian kecelakaan kerja cukup kuat dan kuat dengan nilai C berturut-turut sebesar 0.434, 0.434 dan 0.509. Sedangkan gambaran hubungan sikap dan housekeeping dengan kejadian kecelakaan kerja sangat lemah. Disimpulkan bahwa semakin muda responden, semakin kurang pengetahuan responden dan semakin responden tidak patuh akan instruksi kerja maka akan semakin tinggi frekuensi kejadian kecelakaan kerja. Disarankan agar pihak perusahaan menggalakkan program safety briefing sebelum memulai pekerjaan dan memberikan pelatihan terutama bagi responden berusia muda dan yang memiliki pengetahuan kurang.