MANAJEMEN PEMBESARAN IKAN LELE MUTIARA Clarias gariepinus DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOK DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUKABUMI, JAWA BARAT

Main Author: GAIDA FAIRUZ AMALIA, 08151133122
Format: Lainnya NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/79234/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/79234/2/240%2018%20Ama%20m.pdf
http://repository.unair.ac.id/79234/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Budidaya ikan lele saat ini sangat diminati para pembudidaya, karena pasarnya yang terus berkembang dengan jangka waktu pemeliharaan yang pendek. Ikan lele memiliki habitat yang sangat fleksibel dapat dibudidayakan dengan memanfaatkan lahan terbatas pada berbagai media dengan padat tebar tinggi (intensif). Akan tetapi, budidaya secara intensif memiliki permasalahan utama yaitu tingginya limbah organik dari sisa pakan buatan (pellet) dan feses hasil pemeliharaan yang berdampak negatif bagi metabolisme organisme budidaya hingga dapat menyebabkan kematian. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan teknologi bioflok. Teknologi bioflok merupakan teknologi budidaya yang didasarkan pada prinsip asimilasi nitrogen anorganik oleh komunitas mikroba dalam media budidaya yang dapat mengonversi limbah organik secara intensif menjadi kumpulan mikroorganisme yang berbentuk flok untuk menjaga kualitas air dan sebagai sumber pakan. Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah mengetahui tentang manajemen pembesaran ikan lele mutiara Clarias gariepinus dengan teknologi bioflok serta kendala apa saja yang diterjadi dalam pelaksanaannya di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 18 Desember 2017 – 18 Januari 2018. Metode kerja yang digunakan dalam PKL ini adalah metode observasi partisipasi dengan pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan studi pustaka. Kegiatan manajemen pembesaran ikan lele mutiara dengan teknologi bioflok meliputi: persiapan kolam (pembuangan air, pembersihan kolam dan pengeringan kolam), persiapan media (pengisian air, penambahan garam, penambahan kapur, penambahan molase dan penambahan probiotik), penebaran benih, pemberian pakan, sampling pertumbuhan, panen, pemeriksaan kualitas air, pemeriksaan kesehatan ikan dan pemasaran. Permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pembesaran ikan lele dengan teknologi bioflok adalah besarnya biaya operasional yang dikeluarkan, sulitnya mendapatkan benih, mahalnya harga pakan ikan, serta serangan penyakit yang menyebabkan kematian cukup besar pada benih awal tebar.