LATIHAN AMBULASI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR
Main Author: | LYLA IFFA OKTAVIA, 151510213003 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/78966/1/FV%20FST%2023%2018%20Okt%20L%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/78966/2/FV%20FST%2023%2018%20Okt%20L%20-%20FULLTEXT.pdf http://repository.unair.ac.id/78966/ http://www.lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Fraktur adalah terjadinya suatu diskontinuitas yang terjadi pada struktur tulang. Penyebab terbanyak fraktur adalah kecelakaan. Menurut Depkes fraktur pada extremitas bawah terbanyak pada tulang femur. Penanganan pada fraktur femur dapat dilakukan dengan metode konservatif dan metode operatif. Metode operatif menggunakan intervensi pembedahan dalam bentuk reduksi terbuka atau bisa dikombinasikan dengan internal fiksasi. Tujuan dari penanganan fisioterapi adalah meningkatkan kapasitas fisik dan mengembalikan kemampuan fungsional. Salah satu problem kemampuan fungsional dari fraktur femur adalah gangguan ambulasi. Ambulasi adalah aktivitas berjalan. Selain problem ambulasi, adapun problem kapasitas fisik pada pasien post operasi fraktur femur yaitu oedema, keterbatasan luas gerak sendi, dan penurunan kekuatan otot. Pada studi kasus kali ini yaitu seorang pasien berumur 21 tahun mengalami fraktur suprakondiler femur sinistra dan mengalami problem gangguan ambulasi serta beberapa komplikasi seperti nyeri, adanya oedema, keterbatasan luas gerak sendi, penurunan kekuatan otot, setelah dilakukan intervensi fisioterapi berupa ankle pumping, active ROM exercise, strengthening exercise, hold relax, dan latihan ambulasi selama enam kali terapi didapatkan beberapa perbaikan diantaranya penurunan nyeri, penurunan oedema yang tidak signifikan, sedikit peningkatan luas gerak sendi dan peningkatan kemampuan ambulasi pasien.