Daftar Isi:
  • Penyakit jantung katup adalah disfungsi jantung akibat abnormalitas struktur fungsi jantung. Umumnya penyakit jantung katup berupa stenosis, regurgitasi atau kombinasi keduanya. Pasien dengan penyakit jantung katup cenderung mengeluh rasa lemah, mudah lelah, sesak napas saat beraktivitas, dan jantung berdebar. Akibatnya, orang dengan penyakit jantung katup mengalami penurunan toleransi beraktivitas dan penurunan kualitas hidup. Pasien dengan penyait jantung katup yang sudah melakukan operasi penggantian katup menjalani rehabilitasi jantung dalam beberapa fase, salah satu fasenya ialah fase inpatient atau pada saat pasien masih dirawat di rumah sakit. Manfaat latihan fisik pada penderita penyakit jantung katup pada fase in-patient diiantaranya mengurangi efek samping tirah baring, dapat dimanfaatkan untuk mengawasi kondisi fisiologis pasien, serta mempercepat proses recovery dan kemampuan untuk kembali pada level aktivitas normal. Pasien dengan penyakit jantung katup dapat ditangani secara medis salah satunya dengan tindakan opertif untuk tingkat kerusakan sedang dan berat. Program latihan dapat diberikan yang dapat diberikan sebelum dan sesudah operasi yang terdiri dari breathing exercise, latihan batuk efektif, mobilisasi sangkar toraks, ankle pumping, AROM exercise, latihan mobilisasi bertahap, dan latihan endurance. Program post operasi diberikan sebanyak 4 kali. Evaluasi akhir dilakukan dengan menggunakan six minutes walking test. Didapatkan hasil peningkatan toleransi beraktivitas dan kemampuan fungsional pasien yang ditandai dengan peningkatan jarak tempuh dan penurunan skala Borg.