Daftar Isi:
  • Total Knee Replacement merupakan prosedur rekonstruktif yang paling umum dilakukan untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsional pasien dengan degenerasi sendi akibat artritis tingkat lanjut. Indikasi utama Total Knee Replacement adalah nyeri sendi hebat baik saat istirahat maupun saat melakukan aktifitas, artritis tingkat lanjut, dan kegagalan manajemen konservatif. Indikasi lain yaitu antara lain kerusakan luas pada kartilago, deformitas sendi atau alignment sendi yang abnormal, instabilitas sendi, limitasi gerak aktif atau pasif, dan gangguan fungsional signifikan yang mengakibatkan terjadinya disabilitas. Terdapat beberapa komplikasi yang terjadi pada paska Total Knee Replacement, akan tetapi, kaku sendi merupakan komplikasi awal yang paling sering terjadi dengan prevalensi sekitar 6 sampai 7%. Selain itu, perubahan komponen setelah dilakukan operasi dapat mempengaruhi fungsi beberapa mechanoreceptors yang dapat merusak kontrol gerak dan keseimbangan pasien. Fungsi fisik bergantung pada beberapa parameter neuromuskular yang meliputi kekuatan otot, input sensoris dari proprioseptif, sistem visual dan vestibular, mekanisme keseimbangan dalam keadaan baik, luas gerak sendi, dan fungsi kortikal yang lebih tinggi. Gangguan pada salah satu atau beberapa parameter inilah yang menyebabkan munculnya disabilitas pada pasien paska Total Knee Replacement. Latihan yang melibatkan penguatan otot, perbaikan kontrol keseimbangan, dan perbaikan proprioseptif telah banyak direkomendasikan untuk diterapkan dalam manajemen paska operasi Total Knee Replacement. Peningkatan progresif yang terkoordinasi pada ketiga fungsi neuromotor ini dapat membantu mengembalikan fungsi kontrol neuromuskular dan keseimbangan yang kemudian dapat meningkatkan fungsional pasien secara signifikan.