OPTIMALISASI PENURUNAN KONSENTRASI SURFAKTAN ANIONIK OLEH BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DENGAN VARIASI WAKTU INKUBASI DAN PENAMBAHAN Aspergillus niger PADA AIR LIMBAH LAUNDRY
Main Author: | JAYA WIBISONO, 081411131043 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/78763/1/ABSTRAK%20ST.TL%203018%20WID%20O.PDF http://repository.unair.ac.id/78763/2/FULLTEXT%20ST.TL%203018%20WID%20O.PDF http://repository.unair.ac.id/78763/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi waktu inkubasi dan kombinasi penambahan Asperegillus niger dengan variasi waktu inkubasi terhadap persentase degradasi surfaktan anionik serta untuk mengetahui pengaruh kombinasi penambahan A. niger dengan variasi waktu inkubasi terhadap optimalisasi penurunan konsentrasi surfaktan anionik oleh Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial 5x2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variasi waktu inkubasi dan penambahan A. niger. Variasi waktu inkubasi yang digunakan adalah 0, 3, 6, 9, dan 12 hari, sedangkan penambahan A. niger terdiri dari konsentrasi 0% dan 10%. Tiga jenis reaktor yang digunakan meliputi reaktor kontrol (K0-), reaktor dengan penambahan P. aeruginosa (K0+), dan reaktor dengan penambahan P. aeruginosa dan A. niger (K10+). Metode uji surfaktan anionik menggunakan metode uji MBAS. Metode analisis data menggunakan uji statistik dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi waktu inkubasi berpengaruh terhadap persentase degradasi surfaktan anionik dengan persentase degradasi berturut-turut sebesar 41,8%, 85,6%, 87,5%, dan 88,4%. Sementara itu, pengaruh kombinasi penambahan A. niger dan variasi waktu inkubasi (K10+) diamati melalui nilai persentase degradasi yang lebih besar dibandingkan dengan reaktor K0+ pada semua variasi waktu inkubasi, dengan kombinasi perlakuan terbaik adalah H12K10+. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kombinasi perlakuan ini mampu mengoptimalisasi penurunan surfaktan anionik melalui percepatan waktu degradasi dari 12 hari (K0+) menjadi 6 hari inkubasi dengan persentase degradasi sebesar 92,2%.