POTENSI PENAMBAHAN MINYAK IKAN LEMURU PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN TRIGLISERIDA DAN ASAM OLEAT DI DAGING BELUT SAWAH (Monopterus albus)

Main Author: ACHMAD BAGUS BUDI NUGROHO, 141211133092
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/78737/1/Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/78737/2/PK%20BP%20148%2018%20Nug%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/78737/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Trigliserida merupakan gliserol yang berikatan dengan 3 asam lemak. Ketiga asam lemak yang berikatan dengan gliserol dapat sama maupun berbeda (Nugroho, 2008).Asam oleat merupakan asam lemak golongan MUFA (mono unsaturated fatty acid) yang harus didapatkan dari luar karena tidak dapat disentesis oleh tubuh (asam lemak esensiel). Asam lemak ini mempunyai struktur 18:1 D9 dengan rumus molekul CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH, dan merupakan golongan omega-9 karena memiliki ikatan ganda pada posisi 9 dari ujung ranta rantai(Mayes,1996). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penambahan minyak ikan lemuru pada pakan komersial terhadap kandungan trigliserida dan asam oleat di daging belut sawah (M.albus). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap sebagai rancangan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah kandungan minyak ikan lemuru dengan dosis yang berbeda, yaitu P0 (0%), P1 (2%), P2 (4%), P3 (6%), dan P4 (8%) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter utama yang diamati adalah kandungan trigliserida dan asam oleat di daging belut sawah. Parameter penunjang yang diamati adalah parameter kualitas air. Analisis data menggunakan Analisis of Varian (ANOVA) dan untuk mengetahui perlakuan terbaik dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambah anminyak ikan lemuru pada pakan komersial dapat menurunkan kandungan trigliserida dan menaikkan asam oleat serta menunjukkan hasil yang berbeda nyata (p<0,05) pada setiap perlakuan. Kandungan trigliserida terendah terdapat pada perlakuan P4 dengan dosis minyak ikan lemuru (8%) dan asam oleat tertinggi juga terdapat pada perlakuan P4 .