HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN EMOTIONAL EATING DENGAN STATUS GIZI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI S-1 GIZI REGULER TAHUN KEEMPAT UNIVERSITAS AIRLANGGA
Main Author: | ZUHAIROH NAILY SYAROFI, 101411231035 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/78558/1/FKM%20GZ%2043-18%20SYA%20H%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/78558/2/FKM%20GZ%2043-18%20SYA%20H.pdf http://repository.unair.ac.id/78558/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Mahasiswa sangat rentan mengalami stress dan terutama terjadi pada mahasiswa tahun terakhir yang sedang menyusun skripsi sebagai tugas akhir. Stress yang tidak dimanajemen dengan baik dapat memberikan dampak negatif terhadap pola makan berkaitan dengan emotional eating, baik kekurangan atau kelebihan asupan yang dapat memengaruhi status gizi mahasiswa. Masalah ini juga bahkan dapat terjadi pada mahasiswa gizi yang memiliki pengetahuan tentang gizi dan kesehatan yang cukup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat stress dan emotional eating dengan status gizi pada mahasiswa gizi reguler Universitas Airlangga yang sedang menyusun skripsi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebesar 34 orang, diambil secara acak menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, food recall 2x24 jam, SQFFQ jajanan, Perceived Stress Scale, dan Eating Appraisal Due to Emotions and Stress (EADES). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Chi-square dan Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara stress (p = 0,009) dan emotional eating (p = 0,006) dengan status gizi. Terdapat hubungan tingkat stress (p = 0,011) dan emotional eating (p = 0,000) dengan tingkat kecukupan energi. Tidak terdapat hubungan tingkat stress dengan konsumsi jajanan manis (p =0,231), asin (p = 0,909), minuman kemasan (p = 0,578), produk susu dan olahannya (p = 0,426), serta konsumsi sayur dan buah (p = 0,345). Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin berat stress yang dialami semakin memicu adanya emotional eating sebagai bentuk coping, sehingga terjadi konsumsi energi yang semakin tinggi dan mengarah ke gizi lebih pada mahasiswa gizi tahun keempat yang sedang menyusun skripsi. Sebaiknya mahasiswa gizi melakukan pemilihan makan yang tepat meskipun sedang stress, adanya emotional eating yang memicu keinginan makan terus menerus meskipun tidak lapar dapat diimbangi dengan pemilihan makan yang benar, memperbanyak konsumsi sayur dan buah.