PERBEDAAN DENSITAS TULANG FEMUR TIKUS MODEL DIABETES MELLITUS TIPE 2 TERKONTROL DAN TIDAK TERKONTROL

Main Author: BOBY ARDHI SUSETYO, 021518076305
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/78511/1/PPDGS.PROS.06-18%20Sus%20p%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/78511/2/PPDGS.PROS.06-18%20Sus%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/78511/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 mengakibatkan penurunan densitas tulang akibat ketidakseimbangan proses pembentukan tulang dan resorpsi. DM tipe 2 dianggap kontraindikasi terapi implan gigi namun bukan kontra indikasi dengan kontrol metabolisme yang baik. Metformin sebagai terapi DM tipe 2 memberi efek positif pada bone turnover. Densitas tulang dapat dilihat dengan mengukur luas trabekula dan menghitung rasio osteoblas : osteoklas. Tulang femur tikus wistar dipilih diamati karena akses implantasi lebih baik untuk mensimulasikan implan pada manusia. Sehingga perlu dilihat densitas tulang femur tikus wistar antara kondisi DM tipe 2 yang terkontrol dan tidak terkontrol. Tujuan. Untuk melihat adanya perbedaan densitas tulang femur tikus model DM tipe 2 terkontrol dan tidak terkontrol. Metode. Hewan coba tikus wistar dibagi 3 kelompok. Kontrol, DM tipe 2 tidak terkontrol,dan DM tipe 2 terkontrol. Sampel tiap kelompok 6 ekor. Kelompok kontrol dirawat tanpa perlakukan 25 hari. Hewan coba DM tipe 2 dibuat dengan induksi Streptozotosin single dose 50 mg/kg berat badan (BB). Kelompok DM tipe 2 terkontrol dengan metformin per oral setiap hari setelah tikus dinyatakan DM. Seluruh tikus dieksekusi 20 hari dari tikus dinyatakan DM. Selanjutnya dilakukan pengambilan femur tikus, pembuatan preparat HPA dan pengecatan HE. Densitas diperiksa dengan mengukur luas trabekula dan rasio osteoblas:osteoklas. Hasil. Dari hasil uji beda One way ANOVA didapatkan perbedaan signifikan densitas tulang femur kelompok tikus DM tipe 2 terkontrol dan kelompok tikus DM tipe 2 tidak terkontrol. Simpulan. Pada kondisi DM tipe 2 tidak terkontrol didapatkan penurunan densitas tulang femur tikus wistar, ditunjukkan dengan penurunan luas trabekula tulang dan rasio osteoblas : osteoklas.